
Harga Batu Bara Khusus Berpotensi Turunkan Nilai Ekspor
Rivi Satrianegara, CNBC Indonesia
06 March 2018 18:25

Jakarta, CNBC Indonesia- Pengusaha mengkhawatirkan harga ekspor batu bara terpengaruh dengan ketetapan harga batu bara lebih murah di dalam negeri. Pengimpor berpeluang untuk meminta diskon atas harga batu bara dari Indonesia.
Direktur Eksekutif Asosiasi Pertambangan Batu Bara Indonesia (APBI) Hendra Sinadia menyampaikan hal itu akan menjadi beban tersendiri, mengingat jumlah ekspor yang lebih tinggi mencapai 75% dari total produksi nasional atau sekitar 400 juta ton.
"Kalau (importir) minta diskon, lebih repot lagi," kata Hendra di Energy Building, Selasa (6/3/2018).
Hendra mengaku sadar apa yang pemerintah lakukan saat ini bertujuan untuk menjaga keuangan PLN dan memastikan tarif listrik untuk masyarakat tidak naik. Namun, dia mempertanyakan apakah skema harga yang akan ditetapkan tidak diubah lagi ketika harga batu bara sedang jatuh, seperti yang pernah terjadi dalam empat tahun terakhir.
Ketika ditanya tentang skema harga yang tepat bagi pengusaha, Hendra memilih untuk tidak ada intervensi harga dan mengikuti harga pasar atau harga batu bara acuan (HBA). Sebab, harga tersebut juga sudah di bawah indeks harga batu bara internasional.
"Maka dari itu posisi kami ikuti HBA, itu yang fair. Balik lagi ke PLN untuk bagaimana mereka mengelola desain kelistrikan kita supaya bisa lebih efisien," ujar Hendra.
Dia pun mengingatkan, hal serupa sempat dialami pengusaha ketika harga batu bara jatuh selama beberapa tahun. Namun, pengusaha tidak meminta dukungan pemerintah dan menanggung sendiri dampak penurunan harga.
(gus/gus) Next Article PLN: Batu Bara Bahan Bakar Termurah untuk Pembangkit
Direktur Eksekutif Asosiasi Pertambangan Batu Bara Indonesia (APBI) Hendra Sinadia menyampaikan hal itu akan menjadi beban tersendiri, mengingat jumlah ekspor yang lebih tinggi mencapai 75% dari total produksi nasional atau sekitar 400 juta ton.
"Kalau (importir) minta diskon, lebih repot lagi," kata Hendra di Energy Building, Selasa (6/3/2018).
Ketika ditanya tentang skema harga yang tepat bagi pengusaha, Hendra memilih untuk tidak ada intervensi harga dan mengikuti harga pasar atau harga batu bara acuan (HBA). Sebab, harga tersebut juga sudah di bawah indeks harga batu bara internasional.
"Maka dari itu posisi kami ikuti HBA, itu yang fair. Balik lagi ke PLN untuk bagaimana mereka mengelola desain kelistrikan kita supaya bisa lebih efisien," ujar Hendra.
Dia pun mengingatkan, hal serupa sempat dialami pengusaha ketika harga batu bara jatuh selama beberapa tahun. Namun, pengusaha tidak meminta dukungan pemerintah dan menanggung sendiri dampak penurunan harga.
(gus/gus) Next Article PLN: Batu Bara Bahan Bakar Termurah untuk Pembangkit
Tags
Related Articles
Recommendation

Most Popular