Sentimen Pasar Pekan Depan

'Rem Darurat' Vs Vaksinasi, Mana yang Lebih Bergigi?

Hidayat Setiaji, CNBC Indonesia
10 January 2021 18:45
Aktifitas Peti Kemas di Daerah Priok. (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)
Ilustrasi Aktivitas di Pelabuhan (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)

Sementara dari sisi rilis data, ada beberapa yang patut dicermati. Pertama adalah rilis data pembacaan awal pertumbuhan ekonomi 2020 di Jerman. Negeri Panser adalah perekonomian terbesar di Eropa, sehingga apa yang terjadi di sana akan berpengaruh signifikan.

Konsensus pasar yang dihimpun Reuters memperkirakan Produk Domestik Bruto (PDB) Jerman tahun lalu tumbuh negatif alias terkontraksi 5,1% dibandingkan tahun sebelumnya (year-on-year/YoY). Jika terwujud, maka akan menjadi laju terlemah sejak 2009.

Kedua, kali ini dari dalam negeri, Badan Pusat Statistik (BPS) akan mengumumkan data perdagangan internasional periode Desember 2020 pada akhir pekan depan.

Konsensus sangat sementara yang dihimpun CNBC Indonesia memperkirakan ekspor tumbuh 5,6% YoY sementara impor tumbuh negatif 11,75%. Ini membuat neraca perdagangan surplus US$ 2,43 miliar.

Arus devisa yang memadai dari sisi perdagangan, plus aliran modal asing di sektor keuangan (portofolio), bisa menjadi modal bagi rupiah untuk melanjutkan tren penguatan. Ada harapan Neraca Pembayaran Indonesia (NPI) kembali surplus sehingga fundamental penyokong rupiah menjadi semakin kuat.

TIM RISET CNBC INDONESIA

(aji/aji)

Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular