Masalah Baru Setelah Pandemi Corona: Taper Tantrum Jilid II

Hidayat Setiaji, CNBC Indonesia
04 September 2020 06:30
Ilustrasi Dollar (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto)
Ilustrasi Money Changer (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto)

Selama pola kebijakan seperti ini masih dipertahankan, maka likuiditas di pasar keuangan dan perekonomian AS secara keseluruhan akan 'membanjir'. Likuiditas itu merembes dan mengucur ke negara-negara lain, termasuk Indonesia. Mentalitas 'beli, beli, dan beli' muncul dan menggairahkan pasar keuangan dunia.

Berkat 'belas kasih' The Fed (dan bank sentral lain), uang murah membanjiri dunia. Berbagai aset diborong, bahkan yang berisiko sekalipun.

Namun sampai kapan The Fed bermurah hari seperti ini? Sampai kapan free money tetap akan tersedia di pasar?

Sulit untuk menjawabnya. Dalam beberapa krisis terakhir, seperti dotcom bubble atawa GFC, ada siklus boom-burst yang bisa dihitung. Setelah krisis mencapai dasar, bisa diperkirakan berapa waktu yang dibutuhkan untuk rebound.

Namun kali ini sama sekali berbeda, karena penyebab krisis bukan dari sektor keuangan melainkan kesehatan. Selama virus corona masih ganas dan berkeliaran, maka ketidakpastian masih sangat tinggi.

Pada Mei-Juni, dunia dilanda euforia karena laju kasus corona melambat. Euforia ini kemudian diwujudkan dalam bentuk reopening, membuka kembali 'keran' aktivitas publik yang terkunci selama berbulan-bulan. Ada harapan ekonomi bisa pulih pada paruh kedua 2020.

Namun takdir berkata lain. Reopening menyebabkan intensitas interaksi dan kontak antar-manusia meningkat sehingga infeksi virus corona kembali meningkat. Dunia kini mengalami apa yang dikhawatirkan sebelumnya yaitu gelombang serangan kedua (second wave outbreak).

Lonjakan pasien positif corona membuat pemerintah di berbagai negara mundur lagi. Social distancing yang sempat dikendurkan kini ditegakkan lagi. Hasilnya, roda ekonomi yang sempat berputar sekarang macet lagi.

Jadi selama pandemi belum teratasi, maka ekonomi masih tetap akan seperti ini. Buka-tutup-buka-tutup, begitu saja terus tanpa pernah mencapai kapasitas maksimal seperti dulu.

(aji/aji)
Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular