Semen Indonesia Utang Rp 18,97 T untuk Akuisisi Holcim
Monica Wareza, CNBC Indonesia
13 November 2018 11:49

Jakarta, CNBC Indonesia - PT Semen Indonesia Tbk (SMGR) telah menandatangani perjanjian fasilitas pinjaman dengan sejumlah bank asing senilai US$ 1,28 miliar (Rp 18,97 triliun, kurs Rp 14.800/US$). Fasilitas ini akan digunakan perusahaan untuk membiayai pengambilalihan PT Holcim Indonesia Tbk (SMCB).
Berdasarkan keterbukaan informasi perusahaan, penandatanganan ini dilakukan melalui anak usahanya PT Semen Indonesia Industri Bangunan (SIIB).
Fasilitas pinjaman tersebut diberikan oleh sejumlah bank, yakni Bank BNP Paribas, Deutsche Bank AG Singapore Branch, Maybank Kim Eng Securities Ltd, MUFG Bank dan Standard Chartered Bank.
Pinjaman tersebut memiliki tenor sepanjang 24 bulan sejak ditandatangani pada 12 November lalu.
Adapun penggunaan dana ini dipakai perusahaan untuk membiayai akuisisi 80,6% saham Lafarge Holcim di Holcim Indonesia.
Setelah mengakuisisi Holcim, Semen Indonesia optimistis dapat memperluas jaringan di pasar dalam negeri, melakukan diversifikasi jenis produk, serta meningkatkan efisiensi biaya distribusi dan bahan baku sekaligus memperkuat posisi bisnis ready mix.
Rencananya, usai menyelesaikan transaksi pembelian ini, perusahaan semen milik Badan Usaha Milik Negara (BUMN) akan fokus mendiversifikasi bisnis di dalam negeri di bidang material bangunan.
"Kita sudah jadi yang terbesar di Asia Tenggara. Jadi kita fokus layani domestik dengan diversifikasi solusi material bangunan yang modern seperti mortar, prefab panel dan lain-lain," kata Hendi kepada CNBC Indonesia, Selasa (13/11).
(hps/hps) Next Article Holcim Indonesia Tunda RUPSLB, Proses Akuisisi Molor
Berdasarkan keterbukaan informasi perusahaan, penandatanganan ini dilakukan melalui anak usahanya PT Semen Indonesia Industri Bangunan (SIIB).
Fasilitas pinjaman tersebut diberikan oleh sejumlah bank, yakni Bank BNP Paribas, Deutsche Bank AG Singapore Branch, Maybank Kim Eng Securities Ltd, MUFG Bank dan Standard Chartered Bank.
Pinjaman tersebut memiliki tenor sepanjang 24 bulan sejak ditandatangani pada 12 November lalu.
Setelah mengakuisisi Holcim, Semen Indonesia optimistis dapat memperluas jaringan di pasar dalam negeri, melakukan diversifikasi jenis produk, serta meningkatkan efisiensi biaya distribusi dan bahan baku sekaligus memperkuat posisi bisnis ready mix.
Rencananya, usai menyelesaikan transaksi pembelian ini, perusahaan semen milik Badan Usaha Milik Negara (BUMN) akan fokus mendiversifikasi bisnis di dalam negeri di bidang material bangunan.
"Kita sudah jadi yang terbesar di Asia Tenggara. Jadi kita fokus layani domestik dengan diversifikasi solusi material bangunan yang modern seperti mortar, prefab panel dan lain-lain," kata Hendi kepada CNBC Indonesia, Selasa (13/11).
(hps/hps) Next Article Holcim Indonesia Tunda RUPSLB, Proses Akuisisi Molor
Tags
Related Articles
Recommendation

Most Popular