Holcim Indonesia Tunda RUPSLB, Proses Akuisisi Molor
Monica Wareza, CNBC Indonesia
09 January 2019 09:33

Jakarta, CNBC Indonesia - Proses akuisisi PT Holcim Indonesia Tbk (SMCB) oleh perusahaan semen pelat merah, PT Semen Indonesia Tbk (SMGR) tampaknya molor dari jadwal semula. Sebelumnya proses akuisisi ini bisa rampung di Januari ini.
Hal tersebut tercermin dari mundurnya rencana pelaksanaan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) yang akan dilaksana oleh Holcim Indonesia. Dari rencana akan digelar hari ini, namun dimundurkan hingga satu bulan ke depan.
Corporate Communication Holcim Indonesia Novi Maryanti mengatakan bahwa mundurnya pelaksaan RUPSLB ini karena beberapa proses perijinan yang belum selesai, sehingga membutuhkan waktu yang lebih panjang dari perkiraan.
"Memang karena masih banyak hal-hal terkait perijinan yang masih harus dilengkapi dan butuh waktu," kata Novi kepada CNBC Indonesia, Selasa (8/1).
Adapun pelaksanaan RUPSLB yang akan digelar pada 11 Februri 2019 nanti memiliki beberapa mata acara, antara lain penggantian nama perusahaan paska akuisisi oleh Semen Indonesia.
Lalu perubahan anggaran Dasar perubahan sehubungan dengan perubahan nama perusahaan serta tugas, tanggung jawab dan wewenang direksi. Terakhir, pergantian direksi dan Komisaris perusahaan yang menjabat saat ini.
Holcim Indnonesia sebelumnya dimiliki oleh perusahaan semen asal Swiss, Lafarge Holcim. Perusahaan tersebut menjual seluruh aset operasi Lafarge Zero yang terdiri dari 4 pabrik semen, 33 pabrik siap pakai dan 2 tambang agregat kepada perusahaan BUMN ini.
Nilai akusisi tersebut mencapai US$917 juta atau setara dengan Rp 13,47 triliun untuk 80,6% saham Holcim Indonesia.
[Gambas:Video CNBC]
(hps/hps) Next Article Perusahaan Jepang Caplok 15% Saham Anak Usaha Semen Indonesia
Hal tersebut tercermin dari mundurnya rencana pelaksanaan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) yang akan dilaksana oleh Holcim Indonesia. Dari rencana akan digelar hari ini, namun dimundurkan hingga satu bulan ke depan.
Corporate Communication Holcim Indonesia Novi Maryanti mengatakan bahwa mundurnya pelaksaan RUPSLB ini karena beberapa proses perijinan yang belum selesai, sehingga membutuhkan waktu yang lebih panjang dari perkiraan.
"Memang karena masih banyak hal-hal terkait perijinan yang masih harus dilengkapi dan butuh waktu," kata Novi kepada CNBC Indonesia, Selasa (8/1).
Lalu perubahan anggaran Dasar perubahan sehubungan dengan perubahan nama perusahaan serta tugas, tanggung jawab dan wewenang direksi. Terakhir, pergantian direksi dan Komisaris perusahaan yang menjabat saat ini.
Holcim Indnonesia sebelumnya dimiliki oleh perusahaan semen asal Swiss, Lafarge Holcim. Perusahaan tersebut menjual seluruh aset operasi Lafarge Zero yang terdiri dari 4 pabrik semen, 33 pabrik siap pakai dan 2 tambang agregat kepada perusahaan BUMN ini.
Nilai akusisi tersebut mencapai US$917 juta atau setara dengan Rp 13,47 triliun untuk 80,6% saham Holcim Indonesia.
[Gambas:Video CNBC]
(hps/hps) Next Article Perusahaan Jepang Caplok 15% Saham Anak Usaha Semen Indonesia
Tags
Related Articles
Recommendation

Most Popular