Eksklusif Bos SMGR: Kami Jadi yang Terbesar di Asia Tenggara
Monica Wareza, CNBC Indonesia
13 November 2018 09:48

Jakarta, CNBC Indonesia - Usai menyelesaikan transaksi pembelian PT Holcim Indonesia Tbk (SMCB), perusahaan semen milik Badan Usaha Milik Negara (BUMN), PT Semen Indonesia Tbk (SMGR) akan fokus mendiversifikasi bisnis di dalam negeri.
Direktur Utama Semen Indonesia Hendi Prio mengatakan fokus pelayanan perusahaan ke depan untuk dalam negeri dengan melakukan diversi material bangunan.
"Kita sudah jadi yang terbesar di Asia Tenggara. Jadi kita fokus layani domestik dengan diversifikasi solusi material bangunan yang modern seperti mortar, prefab panel dan lain-lain," kata Hendi kepada CNBC Indonesia, Selasa (13/11).
Adapun perusahaan baru saja menandatangani perjanjian jual beli bersyarat (conditional sales and purchase agreement/CSPA) untuk mengambil alih 6,17 miliar saham SMCB. Transaksi ini dilakukan pada 12 November 2018 lalu. Nilai transaksinya mencapai US$ 917 juta atau setara dengan Rp 13,57 triliun.
Pertimbangan perusahaan untuk mengakuisisi Holcim Indonesia lantaran dinilai memiliki 4 pabrik semen dengan kapasita 14,8 juta ton per tahun da 30 fasilitas ready-mix sehingga bisa memperkuat posisi perusahaan di pasar domestik.
Dengan demikian, perusahaan akan memperluas jaringan pabrik semennya di dalam negeri, memperluas diversifikasi jenis produk yang ditawarkan, meningkatkan efisiensi khususnya biaya distribusi dan bahan baku, sekaligus memperkuat posisi bisnis ready mix dengan berbagai variasi produk dan solusi yang dapat meningkatkan nilai tambah kepada para stakeholders.
(hps/hps) Next Article Perusahaan Jepang Caplok 15% Saham Anak Usaha Semen Indonesia
Direktur Utama Semen Indonesia Hendi Prio mengatakan fokus pelayanan perusahaan ke depan untuk dalam negeri dengan melakukan diversi material bangunan.
"Kita sudah jadi yang terbesar di Asia Tenggara. Jadi kita fokus layani domestik dengan diversifikasi solusi material bangunan yang modern seperti mortar, prefab panel dan lain-lain," kata Hendi kepada CNBC Indonesia, Selasa (13/11).
Adapun perusahaan baru saja menandatangani perjanjian jual beli bersyarat (conditional sales and purchase agreement/CSPA) untuk mengambil alih 6,17 miliar saham SMCB. Transaksi ini dilakukan pada 12 November 2018 lalu. Nilai transaksinya mencapai US$ 917 juta atau setara dengan Rp 13,57 triliun.
Dengan demikian, perusahaan akan memperluas jaringan pabrik semennya di dalam negeri, memperluas diversifikasi jenis produk yang ditawarkan, meningkatkan efisiensi khususnya biaya distribusi dan bahan baku, sekaligus memperkuat posisi bisnis ready mix dengan berbagai variasi produk dan solusi yang dapat meningkatkan nilai tambah kepada para stakeholders.
(hps/hps) Next Article Perusahaan Jepang Caplok 15% Saham Anak Usaha Semen Indonesia
Tags
Related Articles
Recommendation

Most Popular