Internasional

Penjualan iPhone Mengecewakan, Saham Apple Kena Downgrade

Market - Rehia Sebayang, CNBC Indonesia
06 November 2018 11:18
Peringkat saham Apple kembali diturunkan untuk kali kedua sejak pelaporan kinerja keuangan kuartalannya pekan lalu. Foto: Apple iPhone XS and XS Max (REUTERS/Stephen Lamz)
Jakarta, CNBC Indonesia - Peringkat saham Apple kembali diturunkan untuk kali kedua sejak pelaporan kinerja keuangan kuartalannya pekan lalu. Kali ini, downgrade peringkat itu diberikan oleh Rosenblatt Securities yang mengatakan telah menurunkan proyeksinya untuk produksi dan penjualan iPhone.

Rosenblatt Securities menurunkan peringkatnya untuk perusahaan publik terbesar di Amerika Serikat (AS) itu menjadi netral dari beli. Mereka mengatakan kepada kliennya bahwa akan sulit bagi Apple untuk mengimbangi volume yang lebih lemah dengan harga jual yang lebih tinggi pada paruh kedua tahun 2019.


"Kalender panduan kuartal keempat mencerminkan pandangan hati-hati kami terkait penjualan yang lebih lemah dari yang diharapkan dan pengurangan produksi untuk iPhone XS/ XR," tulis analis Jun Zhang dalam catatan risetnya, Jumat (2/11/2018), dilansir dari CNBC International. "Kami menurunkannya ke netral."

Peringkat Apple juga diturunkan oleh Bank of America Merrill Lynch pada hari Jumat.

Raksasa teknologi asal AS yang sahamnya pada hari Jumat membukukan kerugian mingguan kelima berturut-turut untuk pertama kalinya sejak 2012, mengakhiri perdagangan hari itu dengan turun 6,6%. Ini adalah pelemahan harian terburuknya sejak Januari 2014.

Perusahaan pada Kamis malam melaporkan penjualan iPhone yang di bawah perkiraan dan memberi proyeksi pendapatan yang mengecewakan serta mengatakan tidak akan lagi melaporkan penjualan unit iPhone.

Penjualan iPhone Mengecewakan, Saham Apple Kena DowngradeFoto: Pelanggan melihat iPhone baru Apple XS setelah dijual di Apple Store di distrik belanja Omotesando Tokyo, Jepang, 21 September 2018. (REUTERS / Issei Kato)
Saham Apple turun 2,8% pada hari Senin menjadi US$201,59 (Rp 3 juta) setelah penurunan peringkat yang kedua ini. Sahamnya telah turun 9,2% sejak perusahaan melaporkan kinerja keuangannya pekan lalu.

Apple membukukan pendapatan dan laba per saham yang melampaui ekspektasi Wall Street untuk kuartal yang berakhir di 30 September. Namun, Zhang mempertahankan target harganya tetap pada US$ 200, menyiratkan 3,6% penurunan.

"Kami percaya bahwa proyeksi Apple yang sedikit lemah mencerminkan pandangan kami baru-baru ini bahwa Apple akan mengurangi produksi iPhone (perkiraan kami dari pemotongan produksi 6 juta unit)," kata Zhang, dilansir dari CNBC International.

"iPhone Max telah terjual dengan baik dan kemungkinan besar akan membantu meningkatkan harga jual rata-rata dan margin kotor, tetapi kami yakin akan sulit bagi ASP (harga jual rata-rata) untuk tumbuh di paruh kedua tahun 2019."


Analis Bank of America Wamsi Mohan dalam laporannya menulis bahwa pertumbuhan yang lebih lambat pada pendapatan toko aplikasi, proyeksi kuartal-Desember yang lemah, dan tren pasar berkembang yang lebih lambat, semua itu diperkirakan akan menekan harga saham.

Analis juga menurunkan target harga 12 bulan menjadi US$220 dari US$235.
Artikel Selanjutnya

Waspada, Saham Apple Bisa Tergelincir 25% di 2019


(prm)

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Terpopuler
    spinner loading
LAINNYA DI DETIKNETWORK
    spinner loading
Features
    spinner loading