Anjlok, Kinerja Saham Teknologi Terburuk Sejak Krisis 2008

Bernhart Farras, CNBC Indonesia
01 November 2018 15:25
Saham-saham perusahaan teknologi Amerika Serikat (AS) baru saja mengakhiri bulan terburuk mereka sejak resesi besar satu dekade lalu.
Foto: REUTERS/Lindsey Wasson
Jakarta, CNBC Indonesia - Saham-saham perusahaan teknologi Amerika Serikat (AS) baru saja mengakhiri bulan terburuk mereka sejak resesi besar satu dekade lalu.

Indeks acuan Wall Street yang sarat perusahaan teknologi, Nasdaq Composite, anjlok 9,2% di Oktober. Penurunan ini adalah pelemahan bulanan terdalam sejak November 2008 saat indeks terperosok 10,8%.


Saat itu pasar berada dalam krisis keuangan dan saham teknologi besar Nasdaq berada di akhir kemerosotan yang telah berlangsung selama enam bulan, di mana indeks kehilangan lebih dari 40% nilainya, CNBC International melaporkan.

Semua saham teknologi terbesar menderita kerugian besar pada Oktober, dipimpin oleh penurunan 20% Amazon dan penurunan induk Google, Alphabet, sebesar 9,7%.

Investor menarik diri dari pasar yang telah memberikan imbal hasil terbaik dalam beberapa tahun terakhir. Panasnya perang dagang yang melibatkan Amerika Serikat (AS) dan naiknya suku bunga membuat para fund manager pindah ke aset yang dianggap lebih aman seandainya perekonomian berubah.

Jelas tidak hanya sektor teknologi yang menderita di Oktober 2018. Delapan dari 10 subkelompok S&P 500 ikut jatuh, dipimpin oleh saham-saham energi dan konsumer yang turun lebih dalam dari kelompok teknologi.

Indeks S&P 500 yang lebih luas menurun 6,9%, dan Dow Jones Industrial Average turun 5,1%.

Tetapi sektor teknologi memiliki dampak besar terhadap pasar secara keseluruhan, karena lima dari enam perusahaan AS yang paling berharga berasal dari sektor itu dan berasal dari Silicon Valley atau wilayah Seattle.

Apple akan menjadi yang terakhir dari lima besar perusahaan teknologi yang melaporkan pendapatan kuartalan, Kamis.


Facebook melaporkan hasil yang beragam pada Selasa, dengan laba per saham mengalahkan estimasi tetapi pendapatan jangka pendek melemah.

Amazon dan Alphabet jatuh minggu lalu karena laporan kinerja yang mengecewakan, sementara saham Microsoft naik karena pendapatan yang lebih baik dari perkiraan tetapi masih turun untuk minggu ini.
(prm) Next Article Dalam 2 Hari, Rp 3.043 T Market Cap Saham Teknologi AS Lenyap

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular