Internasional

Duh, Reli Wall Street Terancam Lesunya Kinerja Apple

Prima Wirayani, CNBC Indonesia
03 January 2019 12:49
Peringatan yang dikeluarkan Apple mengenai lemahnya permintaan iPhone dalam periode liburan akhir tahun lalu menjadi pertanda buruk bagi Wall Street
Foto: apple (REUTERS/Samrang Pring)
San Francisco, CNBC Indonesia - Peringatan yang dikeluarkan Apple, Rabu (2/1/2019), mengenai lemahnya permintaan iPhone dalam periode liburan akhir tahun lalu menjadi pertanda buruk bagi Wall Street yang berharap mendapat kado awal tahun setelah berdarah-darah di Desember lalu.

Setelah penutupan perdagangan hari Rabu, raksasa teknologi asal Amerika Serikat (AS) itu mengumumkan penurunan proyeksi pendapatannya untuk periode tiga bulan yang berakhir Desember tahun lalu. Apple mengutip perlambatan penjualan iPhone di China sebagai penyebab revisi ke bawah tersebut.


Kabar itu membuat saham Apple amblas 7,5% pada perdagangan after-hours dan membuat futures S&P 500 rontok 1,3%. Anjloknya indeks futures tersebut mengindikasikan pasar akan dibuka melemah hari Kamis waktu setempat saat para investor mulai mempertimbangkan kembali proyeksi laba mereka terhadao berbagai perusahaan multinasional AS.

"Semua orang menantikan reli January-effect karena mereka menempatkan pertaruhan baru untuk tahun yang baru. Apple memberi sedikit suasana mendung terhadap harapan itu," kata Daniel Morgan, manajer portofolio senior di Synovus Trust Co, dilansir dari Reuters.

"Hal ini menimbulkan kekhawatiran mengenai apakah perkiraan [kinerja keuangan emiten] untuk kuartal ini terlalu tinggi," tambahnya.

Dengan menghitung kejatuhan di Rabu, kapitalisasi pasar Apple telah anjlok ke bawah US$700 miliar dari US$1,1 triliun lebih saat saham tersebut mencapai posisi puncaknya di Oktober.


Meskipun Apple kini berada di belakang Amazon dan Microsoft dalam hal nilai pasar, perusahaan pembuat iPhone ini tetap menjadi perusahaan yang sahamnya paling banyak dipegang di Wall Street dan peringatan terbarunya akan berdampak pada sentimen di seluruh pasar.

Setelah S&P 500 mencatatkan kinerja Desember terburuknya sejak Great Depression di 1931, banyak investor sebenarnya kini berharap koreksi yang telah terjadi sejak September akan segera berakhir. Indeks ini pada hari Rabu telah menguat hampir 7% dalam lima sesi perdagangan terakhir setelah menyentuh posisi terendahnya di 24 Desember.

Apple menurunkan target pendapatannya di kuartal yang berakhir 29 Desember sebagaimana tertulis dalam surat dari CEO Tim Cook, Rabu.

Duh, Reli Wall Street Terancam Lesunya Kinerja AppleFoto: CEO Apple Tim Cook mencoba iPad Pro baru sebagai penyanyi Lana Del Rey (tengah) terlihat pada acara peluncuran Apple di distrik Brooklyn New York, AS, 30 Oktober 2018. REUTERS / Shannon Stapleton

Perusahaan pembuat iPhone ini menurunkan panduan pendapatannya menjadi US$84 miliar (Rp 1.210 triliun) dari US$89 miliar hingga US$93 miliar yang diperkirakan sebelumnya. Apple juga menurunkan margin kotornya menjadi sekitar 38% dari antara 38% dan 38,5%, CNBC International melaporkan.

Angka perkiraan pendapatan itu lebih rendah sekitar 12% dari yang diperkirakan pasar.



(roy) Next Article Penjualan iPhone Mengecewakan, Saham Apple Kena Downgrade

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular