Internasional

Cetak Rekor, Inflasi Bulanan Venezuela Tembus 200%!

Bernhart Farras, CNBC Indonesia
06 September 2018 11:40
Inflasi tahunan Venezuela di bulan Agustus mencapai 200.000%.
Warga Antre di Bank di Venezuela (Foto: REUTERS/Adriana Loureiro)
Caracas, CNBC Indonesia - Inflasi bulanan Venezuela memecahkan rekor di Agustus dengan menembus batas 200% dan membawanya ke 200.000% setahun terakhir, kata parlemen yang dikuasai kubu oposisi, Rabu (5/9/2018) waktu setempat.

Pada Juli, untuk pertama kalinya inflasi bulanan mencapai 100%, kata wakil oposisi Jose Guerra, yang juga seorang mantan eksekutif bank sentral, di Twitter.



Harga telah meningkat hampir 35.000% sejak awal tahun dan 200.000% sejak 31 Agustus 2017, AFP melaporkan.

Dana Moneter Internasional (IMF) telah memperkirakan inflasi di negara Amerika Selatan ini akan mencapai 1.000.000% tahun ini.

Hiperinflasi VenezuelaFoto: Edward Ricardo
Hiperinflasi Venezuela
Angka inflasi terbaru itu muncul setelah bulan lalu, Presiden Venezuela Nicolas Maduro meluncurkan serangkaian reformasi ekonomi untuk mencoba meredam resesi yang sudah berlangsung selama empat tahun dan krisis ekonomi yang melumpuhkan dan menyebabkan ratusan ribu orang melarikan diri dari negara itu.

Reformasi itu mencakup kenaikan upah minimum sebesar 3.400%, redenominasi mata uang dengan menghapus lima nol yang juga didevaluasi sebesar 96% dan didasarkan pada nilai mata uang cryptocurrency Venezuela, petro, yang tidak terlalu populer.

Maduro juga menabrak pajak pertambahan nilai (PPN), mengurangi subsidi bahan bakar, dan mengenakan retribusi baru pada pengiriman uang yang dikirim dari luar negeri.



Langkah-langkah itu diambil karena tingkat inflasi harian bulan Agustus yang sebesar 4% telah melampaui negara tetangga Kolombia dalam 12 bulan terakhir (3,12%).

Majelis Nasional yang didominasi oposisi dan terus menjabat tanpa dibayar, tidak memiliki kekuatan nyata di Venezuela.

Majelis tersebut diabaikan oleh manuver politik Maduro. Pada tahun lalu, Ia menciptakan parlemen paralel, Majelis Konstituen, yang diisi dengan loyalis rezim dan didukung oleh Mahkamah Agung. Anggotanya juga terdiri dari tokoh-tokoh pro-pemerintah.

Setumpuk Uang Bolivar Venezuela yang Hanya Seharga Seekor AyamFoto: REUTERS/Carlos Garcia Rawlins
Setumpuk Uang Bolivar Venezuela yang Hanya Seharga Seekor Ayam
Bank sentral berhenti menerbitkan indeks makroekonomi pada Februari 2016.

Para ahli mengatakan krisis disebabkan langkah pemerintah yang seenaknya mencetak uang untuk mencoba mengimbangi jatuhnya harga minyak mentah pada 2014. Seperti yang diketahui, Venezuela hampir sepenuhnya bergantung pada minyak mentah.

Pencetakan uang itu memicu hiperinflasi yang tidak dapat dikendalikan oleh pemerintah. Sementara itu, industri telah jatuh 30% dan penduduk menghadapi kekurangan kebutuhan dasar, seperti makanan dan obat-obatan.

Layanan publik, seperti air, listrik dan transportasi, telah lumpuh.



Rak-rak supermarket dibiarkan kosong dengan antrean panjang di mesin-mesin uang tunai karena orang-orang menunggu untuk menarik uang kertas yang langka.

Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) mengatakan 1,6 juta orang Venezuela telah meninggalkan negara sejak tahun 2015. Mereka pergi ke negara-negara Amerika Selatan lainnya, seperti Kolombia, Ekuador, Peru, dan Brazil, yang sedang berjuang untuk mengatasi masuknya para imigran.
(prm) Next Article Krisis, Inflasi Venezuela Akan Tembus 1.000.000% di 2018!

Tags


Related Articles
Recommendation
Most Popular