
Internasional
Terbelit Krisis, Inflasi Venezuela Dekati 150.000%!
Rehia Sebayang, CNBC Indonesia
13 November 2018 12:42

Jakarta, CNBC Indonesia - Upaya terakhir Presiden Venezuela Nicolas Maduro untuk menghentikan masalah hiperinflasi negaranya gagal, setidaknya menurut satu indikator.
Bloomberg Café Con Leche Index, yang mengukur inflasi Venezuela melalui harga secangkir kopi, menunjukkan tingkat inflasi tahunan sebesar 149.900% menurut pembacaan terakhirnya, dilansir dari CNBC International.
Jejak inflasi yang mengejutkan itu terjadi setelah pemerintah Venezuela mengeluarkan mata uang baru, "bolivar yang berdaulat". Satu bolivar yang berdaulat bernilai 100.000 bolivar 'lama'.
Tujuan dari penerbitan mata uang baru ini adalah untuk menormalkan transaksi sehari-hari ketika negara tersebut berjuang melalui hiperinflasi yang sudah terjadi selama bertahun-tahun. Mata uang baru juga dipatok ke petro, mata uang digital yang dikeluarkan oleh pemerintah Venezuela yang banyak dianggap ilegal.
Upaya-upaya ini pada awalnya membantu saat bolivar berdaulat diperdagangkan dalam kisaran antara 95 hingga 115 per dolar AS, Bloomberg melaporkan dengan mengutip data dari Monitor Dolar. Namun, pada hari Senin (12/11/2018), bolivar diperdagangkan pada 276,53 per dolar.
Masalah Venezuela muncul saat negara dengan cadangan minyak terbesar di dunia itu berusaha menangani krisis kemanusiaan yang sedang berlangsung. Venezuela menghadapi kekurangan makanan, obat-obatan, dan barang-barang kebutuhan pokok lainnya.
Di samping itu, pemerintahan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump telah menjatuhkan sanksi bagi puluhan orang Venezuela yang terkait dengan rezim Maduro, termasuk istrinya, Cilia Flores.
Departemen Keuangan juga menyita pesawat jet swasta senilai US$20 juta (Rp 297,1 miliar) milik Diosdado Cabello, wakil presiden partai sosialis Venezuela, pada September lalu.
Inflasi Venezuela diperkirakan akan terus meningkat di luar kendali.
Dana Moneter Internasional (IMF) mengatakan pada bulan Juni mereka memperkirakan inflasi di Venezuela akan mencapai 1.000.000% pada tahun 2018 dan menekankan bahwa negara tersebut "terjebak dalam krisis ekonomi dan sosial yang mendalam."
(prm) Next Article Krisis, Inflasi Venezuela Akan Tembus 1.000.000% di 2018!
Bloomberg Café Con Leche Index, yang mengukur inflasi Venezuela melalui harga secangkir kopi, menunjukkan tingkat inflasi tahunan sebesar 149.900% menurut pembacaan terakhirnya, dilansir dari CNBC International.
Jejak inflasi yang mengejutkan itu terjadi setelah pemerintah Venezuela mengeluarkan mata uang baru, "bolivar yang berdaulat". Satu bolivar yang berdaulat bernilai 100.000 bolivar 'lama'.
Upaya-upaya ini pada awalnya membantu saat bolivar berdaulat diperdagangkan dalam kisaran antara 95 hingga 115 per dolar AS, Bloomberg melaporkan dengan mengutip data dari Monitor Dolar. Namun, pada hari Senin (12/11/2018), bolivar diperdagangkan pada 276,53 per dolar.
![]() |
Di samping itu, pemerintahan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump telah menjatuhkan sanksi bagi puluhan orang Venezuela yang terkait dengan rezim Maduro, termasuk istrinya, Cilia Flores.
Departemen Keuangan juga menyita pesawat jet swasta senilai US$20 juta (Rp 297,1 miliar) milik Diosdado Cabello, wakil presiden partai sosialis Venezuela, pada September lalu.
Inflasi Venezuela diperkirakan akan terus meningkat di luar kendali.
Dana Moneter Internasional (IMF) mengatakan pada bulan Juni mereka memperkirakan inflasi di Venezuela akan mencapai 1.000.000% pada tahun 2018 dan menekankan bahwa negara tersebut "terjebak dalam krisis ekonomi dan sosial yang mendalam."
(prm) Next Article Krisis, Inflasi Venezuela Akan Tembus 1.000.000% di 2018!
Most Popular