Internasional
Terungkap! Inflasi Venezuela Menyentuh 488.865%
Roy Franedya, CNBC Indonesia
09 October 2018 07:01

Jakarta, CNBC Indonesia - Partai oposisi Venezuela akhir membuka data inflasi negara Amerika latin tersebut. Hingga September inflasi Venezuela mencapai 488.865% secara tahunan (year-on-year/YoY), seperti dilansir dari Reuters, Senin (8/10/2018).
Inflasi harian sekarang 4 persen, menurut anggota parlemen oposisi Angel Alvarado, dengan inflasi bulanan meningkat menjadi 233 persen pada September dari 223 persen pada Agustus.
Dalam upaya untuk menstabilkan harga, Presiden Nicolas Maduro pada bulan Agustus memotong lima nol dari mata uang bolivar yang sakit, meningkatkan upah minimum sebesar 3.000%, dan mematok gaji ke mata uang yang didukung negara yang didukung oleh cryptocurrency.
Legislator oposisi telah menjadi satu-satunya sumber untuk indikator ekonomi setelah bank sentral berhenti mempublikasikan informasi tersebut hampir tiga tahun yang lalu ketika ekonomi mulai terurai.
Dana Moneter Internasional memperkirakan harga konsumen akan naik 1.000.000 persen pada 2018.
Maduro terpilih kembali pada Mei dalam pemungutan suara yang bagi lusinan pemerintah asing digambarkan sebagai banyak kecurangan.
Dia menegaskan pemilihan itu bebas dan adil dan mengatakan situasi Venezuela saat ini adalah hasil dari "perang ekonomi" yang dipimpin oleh oposisi dan pemimpin bisnis yang secara sewenang-wenang menaikkan harga.
(roy/roy) Next Article Deteksi Corona, Jokowi: Jangan Sampai Indonesia Diragukan
Inflasi harian sekarang 4 persen, menurut anggota parlemen oposisi Angel Alvarado, dengan inflasi bulanan meningkat menjadi 233 persen pada September dari 223 persen pada Agustus.
Dana Moneter Internasional memperkirakan harga konsumen akan naik 1.000.000 persen pada 2018.
![]() |
Maduro terpilih kembali pada Mei dalam pemungutan suara yang bagi lusinan pemerintah asing digambarkan sebagai banyak kecurangan.
Dia menegaskan pemilihan itu bebas dan adil dan mengatakan situasi Venezuela saat ini adalah hasil dari "perang ekonomi" yang dipimpin oleh oposisi dan pemimpin bisnis yang secara sewenang-wenang menaikkan harga.
![]() |
(roy/roy) Next Article Deteksi Corona, Jokowi: Jangan Sampai Indonesia Diragukan
Tags
Related Articles
Recommendation

Most Popular