Internasional
Krisis, Inflasi Venezuela Akan Tembus 1.000.000% di 2018!
Rehia Sebayang, CNBC Indonesia
24 July 2018 12:32
Jakarta, CNBC Indonesia - Inflasi Venezuela diperkirakan akan menembus 1.000.000% di 2018, tulis pejabat Dana Moneter Internasional (International Monetary Fund/ IMF), Senin (23/7/2018). Proyeksi tersebut menjadikan Venezuela sebagai salah satu perekonomian dengan krisis hiperinflasi terburuk sepanjang sejarah modern.
Ekonomi negara Amerika Selatan itu terus runtuh sejak jatuhnya harga minyak di tahun 2014 yang menjadikannya tidak mampu mempertahankan sistem sosialis dari subsidi dan kontrol harga.
"Kami memproyeksikan lonjakan inflasi menjadi 1.000.000% hingga akhir 2018 sebagai tanda bahwa situasi di Venezuela sama dengan yang terjadi di Jerman pada tahun 1923 atau dengan Zimbabwe di akhir 2000-an," tulis Alejandro Werner, direktur departemen IMF, dalam sebuah postingan di blog lembaga tersebut.
Menteri Informasi Venezuela tidak segera membalas permintaan Reuters untuk berkomentar.
Harga konsumen telah meroket 46.305% tahun ini, menurut dewan legislatif yang dikendalikan oposisi dan mulai mempublikasikan data inflasinya sendiri pada 2017. Langkah itu diambil karena bank sentral telah berhenti merilis data ekonomi dasar.
Dilansir dari Reuters, Presiden Nicolas Maduro mengatakan negara itu menjadi korban "perang ekonomi" yang dilancarkan oleh bisnis oposisi dengan dukungan Amerika Serikat (AS).
Pemerintahannya secara terus-menerus mengabaikan dan menyebut IMF sebagai pion Washington yang lebih mendahulukan kepentingan para pemodal kaya daripada negara berkembang.
Para kritikus dari kubu oposisi mengatakan masalah Venezuela adalah hasil dari kebijakan yang buruk, termasuk perluasan pasokan uang dan kontrol mata uang yang tidak terkendali yang membuat bisnis tidak dapat mengimpor bahan baku dan suku cadang mesin.
(prm) Next Article Mata Uang 3 Negara Ini Anjlok Karena Ulah Trump
Ekonomi negara Amerika Selatan itu terus runtuh sejak jatuhnya harga minyak di tahun 2014 yang menjadikannya tidak mampu mempertahankan sistem sosialis dari subsidi dan kontrol harga.
"Kami memproyeksikan lonjakan inflasi menjadi 1.000.000% hingga akhir 2018 sebagai tanda bahwa situasi di Venezuela sama dengan yang terjadi di Jerman pada tahun 1923 atau dengan Zimbabwe di akhir 2000-an," tulis Alejandro Werner, direktur departemen IMF, dalam sebuah postingan di blog lembaga tersebut.
Harga konsumen telah meroket 46.305% tahun ini, menurut dewan legislatif yang dikendalikan oposisi dan mulai mempublikasikan data inflasinya sendiri pada 2017. Langkah itu diambil karena bank sentral telah berhenti merilis data ekonomi dasar.
Dilansir dari Reuters, Presiden Nicolas Maduro mengatakan negara itu menjadi korban "perang ekonomi" yang dilancarkan oleh bisnis oposisi dengan dukungan Amerika Serikat (AS).
Pemerintahannya secara terus-menerus mengabaikan dan menyebut IMF sebagai pion Washington yang lebih mendahulukan kepentingan para pemodal kaya daripada negara berkembang.
Para kritikus dari kubu oposisi mengatakan masalah Venezuela adalah hasil dari kebijakan yang buruk, termasuk perluasan pasokan uang dan kontrol mata uang yang tidak terkendali yang membuat bisnis tidak dapat mengimpor bahan baku dan suku cadang mesin.
(prm) Next Article Mata Uang 3 Negara Ini Anjlok Karena Ulah Trump
Tags
Related Articles
Recommendation
Most Popular