Krisis Pasokan di Venezuela, Harga Minyak Melambung Tinggi

Raditya Hanung Prakoswa, CNBC Indonesia
08 June 2018 10:44
Harga minyak jenis light sweet yang menjadi acuan di Amerika Serikat (AS) menguat 1,88%, sementara brent yang menjadi acuan di Eropa melambung 2,60%.
Foto: Reuters
Jakarta, CNBC Indonesia- Harga minyak jenis light sweet yang menjadi acuan di Amerika Serikat (AS) menguat 1,88%, sementara brent yang menjadi acuan di Eropa melambung 2,60%, pada perdagangan hari Kamis (07/06/2108).

Harga sang emas hitam mampu kompak mencetak rebound, pasca pada perdagangan hari Rabu (06/06/2018) harus tergelincir ke zona merah. Sentimen positif bagi pergerakan harga minyak kemarin datang dari pengiriman minyak Venezuela yang terhambat.

Saat ini ada sekitar 80 kapal yang siap mengangkut lebih dari 24 juta barel minyak masih bersandar dan mengantre di pelabuhan.

Krisis Pasokan di Venezuela, Harga Minyak Melambung Tinggi


Situasi di Venezuela memang tidak kondusif. Pengiriman minyak terhambat karena aset-aset PDVSA (perusahaan minyak milik negara) disita akibat perselisihan dengan perusahaan minyak asing. Padahal, Venezuela merupakan pemilik cadangan minyak mentah terbesar di dunia, dan merupakan pemasok utama komoditas minyak mentah ke AS.

Sebagai tambahan, di tengah isu tersumbatnya pasokan dari Venezuela, rencana kenaikan produksi dari Organisasi Negara-negara Eksportir Minyak (OPEC) sepertinya menemui jalan terjal. Pasalnya, Jabar al-Lualbi, Menteri Perminyakan Irak, menyatakan bahwa peningkatan produksi "belum ada di meja" seiring stabilnya pasar dan solidnya harga, seperti dikutip dari CNBC International.

Komentar tersebut disampaikan menyusul adanya permintaan tidak resmi dari AS ke pemimpin de-facto OPEC Arab Saudi, untuk menggenjot produksinya.

Kombinasi sentimen dari Irak dan Venezuela tersebut masih mampu menyokong penguatan harga minyak pagi ini, meskipun sediit tertekan oleh aksi ambil untung. Hingga pukul 09.57 WIB hari ini, lightsweet mampu menguat 0,15% ke US$66,05/barel, sementara brent bergerak stabil cenderung melemah 0,04% ke US$77,29/barel.

Spread Light Sweet dan Brent yang Semakin Besar

Meski kemarin mampu naik cukup signifikan, pelaku pasar nampaknya mewaspadai semakin melebarnya spread antara harga light sweet dan brent. Hingga perdagangan kemarin, selisih harga kedua jenis acuan minyak global ini tercatat sebesar US$11,37/barel, atau yang terbesar sejak 2015.
(gus) Next Article Kemarin Babak Belur, Hari Ini Harga Minyak Mulai Bangkit

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular