Internasional
China Kucurkan Utang Lagi untuk Venezuela yang Dibelit Krisis
Arys Aditya, CNBC Indonesia
16 September 2018 15:43

Jakarta, CNBC Indonesia - Presiden Venezuela Nicolas Maduro menyatakan telah mendapatkanĀ komitmen dari China untuk membiayai industri minyak mentah nasional.
Minyak mentah merupakan penggerak utama perekonomian Venezuela yang tengah mengalami kemerosotan ke level terendah dalam tiga dekade terakhir, yang mengakibatkan Venezuela terjerembab ke jurang krisis.
[Gambas:Video CNBC]
Analis menyebut ketidaksiapan infrastruktur perusahaan minyak pelat merah PDVSA sebagai biang keladi minimnya eksplorasi dan pendapatan, yang kemudian membuat defisit fiskal melebar.
"Ada komitmen pembiayaan dari China untuk meningkatkan produksi minyak dan emas serta investasi untuk 500 proyek di Venezuela," kata Maduro kepada stasiun TV negara VTV, dilansir dari AFP, Minggu (16/9/2018).
Maduro berkunjung ke China pada akhir pekan lalu untuk meminta bantuan Beijing mengatasi permasalahan ekonominya. Maduro diterima oleh Presiden Xi Jinping serta menghadiri pertemuan dengan China Development Bank dan China National Petroleum Corporation.
China secara total telah mengucurkan utang kepada Venezuela sebesar US$50 miliar. Venezuela masih berutang sekitar US$ 20 miliar dari total angka itu dan telah membayarnya dengan pengiriman hasil minyak.
Syarat pinjama itu telah dibuat lebih fleksibel tahun 2016 setelah harga minyak anjlok ke level terendah.
Maduro tidak secara eksplisit menyebutkan jumlah utang baru yang ia dapatkan dari China. Namun, konsultan asal Venezuela Ecoanalitica memperkirakan pinjaman baru mencapai US$5 miliar ditambah enam bulan kelonggaran untuk pembayaran utang.
Venezuela dan perusahaan minyak negara PDVSA telah menyatakan bangkrut sebagian karena gagal membayar surat utang pada 2017.
Negara itu kini jatuh ke dalam hiperinflasi di mana Dana Moneter Internasional (IMF) telah memperkirakan indeks harga konsumen Venezuela akan mencapai 1.000.000% tahun ini.
Masyarakat negeri penghasil minyak itu kini hidup dalam kemiskinan denganĀ persediaan makanan dan obat-obatan yang terus menipis. Maduro dengan penuh amarah telah berkali-kaliĀ menyalahkan Amerika Serikat (AS) sebagai penyebab krisis yang melanda negaranya.
(prm) Next Article Punya Dua Presiden, Ada Apa dengan Venezuela?
Minyak mentah merupakan penggerak utama perekonomian Venezuela yang tengah mengalami kemerosotan ke level terendah dalam tiga dekade terakhir, yang mengakibatkan Venezuela terjerembab ke jurang krisis.
[Gambas:Video CNBC]
Analis menyebut ketidaksiapan infrastruktur perusahaan minyak pelat merah PDVSA sebagai biang keladi minimnya eksplorasi dan pendapatan, yang kemudian membuat defisit fiskal melebar.
![]() Presiden Venezuela Nicolas Maduro Saat Tiba di China |
China secara total telah mengucurkan utang kepada Venezuela sebesar US$50 miliar. Venezuela masih berutang sekitar US$ 20 miliar dari total angka itu dan telah membayarnya dengan pengiriman hasil minyak.
Syarat pinjama itu telah dibuat lebih fleksibel tahun 2016 setelah harga minyak anjlok ke level terendah.
Maduro tidak secara eksplisit menyebutkan jumlah utang baru yang ia dapatkan dari China. Namun, konsultan asal Venezuela Ecoanalitica memperkirakan pinjaman baru mencapai US$5 miliar ditambah enam bulan kelonggaran untuk pembayaran utang.
Venezuela dan perusahaan minyak negara PDVSA telah menyatakan bangkrut sebagian karena gagal membayar surat utang pada 2017.
Negara itu kini jatuh ke dalam hiperinflasi di mana Dana Moneter Internasional (IMF) telah memperkirakan indeks harga konsumen Venezuela akan mencapai 1.000.000% tahun ini.
Masyarakat negeri penghasil minyak itu kini hidup dalam kemiskinan denganĀ persediaan makanan dan obat-obatan yang terus menipis. Maduro dengan penuh amarah telah berkali-kaliĀ menyalahkan Amerika Serikat (AS) sebagai penyebab krisis yang melanda negaranya.
(prm) Next Article Punya Dua Presiden, Ada Apa dengan Venezuela?
Tags
Related Articles
Recommendation

Most Popular