Internasional
Perang Dagang, Trump Bailout Petani AS Rp 87,7 Triliun
Ester Christine Natalia, CNBC Indonesia
28 August 2018 13:57

Jakarta, CNBC Indonesia - Seraya sejumlah produk pertanian Amerika Serikat (AS) terkena tarif impor balasan, pemerintahan Presiden AS Donald Trump bersiap memulai rencana darurat untuk pertanian. Rencana itu dilakukan tepat setelah Hari Buruh dengan "pendekatan tiga cabang" yang awalnya akan mencakup bantuan sekitar US$6 miliar (Rp 87,7 triliun).
Kementerian Pertanian AS (United States Department of Agriculture/USDA) mengatakan dalam pengumuman bahwa pihaknya berwenang menyediakan bantuan hingga $12 miliar untuk industri pertanian.
Meskipun begitu, pada hari Senin (27/8/2018) kementerian mengatakan bantuan awal akan terdiri dari pembayaran sekitar US$4,7 miliar ke produsen pertanian dari tujuh komoditas. Selain itu, pemerintah federal juga akan melakukan pembelian hingga US$1,2 miliar untuk "komoditas tertentu yang ditargetkan secara tidak adil oleh pembalasan yang tidak tepat".
Bagian ketiga dari bantuan itu akan terdiri dari pengeluaran hingga US$200 juta untuk membantu mengembangkan pasar asing produk pertanian.
Para petani kedelai akan menerima bantuan terbesar dengan pembayaran mendekati US$4,7 miliar dalam Program Fasilitas Pasar (Market Facilitation Program). Program itu juga akan menyediakan pembayaran kepada para produsen jagung, produk susu (dairy), daging babi, sorghum gandum dan gandum mulai tanggal 4 September.
USDA pertama kali mengumumkan paket mitigasi dagang itu pada tanggal 24 Juli, tetapi belum menyediakan rincian lebih lanjut.
"Kami selalu tahu bahwa pertanian akan menjadi ujung tombak jika negara lain memutuskan untuk membalas," kata Menteri Pertanian AS Sonny Perdue dalam telekonferensi dengan jurnalis hari Senin. "Kami juga tahu tekanan ekonomi sudah dirasakan oleh para petani, meski tanpa tarif-tarif dagang yang tidak adil ini."
Kedelai mengalami dampak mendalam akibat kenaikan tarif impor dari China dan dipatok untuk memperoleh bantuan senilai US$3,6 miliar di bawah Program Fasilitasi Pasar. Bantuan lain senilai US$290 juta akan ditujukan untuk daging babi, sekitar US$277 juta untuk kapas, US$156 juta untuk sorghum gandum, US$127 juta untuk produk susu, US$119 juta untuk gandum dan US$96 juta untuk jagung.
Menurut Perdue, pembayaran ke petani yang akan pemerintah lakukan dengan rencana bantuan "akan dibagi ke dalam dua cabang sehingga kami bisa memantau dan mempertimbangakn situasi". Misalnya saja, terobosan dagang dengan Meksiko yang AS umumkan hari Senin. "Pembayaran lebih lanjut akan diumumkan dalam beberapa bulan ke depan, jika diperlukan," tambahnya.
Sejumlah bantuan dari rencana Trump akan dilakukan lewat otoritas Commodity Credit Corp. (CCC), sebuah lembaga federal yang didirikan semasa Great Depression (depresi akbar) di era 1930-an. Program Fasilitasi Pasar yang dibentuk di bawah CCC akan menentukan tingkat pembayaran kepada petani komoditas dengan melihat "parahnya gangguan perdagangan dan periode penyesuaian terhadap pola perdagangan baru, berdasarkan produksi nyata setiap produsen," kata USDA.
Lalu, Bagaimanan bantuan ini bisa selamatkan petani AS?
Kementerian Pertanian AS (United States Department of Agriculture/USDA) mengatakan dalam pengumuman bahwa pihaknya berwenang menyediakan bantuan hingga $12 miliar untuk industri pertanian.
Para petani kedelai akan menerima bantuan terbesar dengan pembayaran mendekati US$4,7 miliar dalam Program Fasilitas Pasar (Market Facilitation Program). Program itu juga akan menyediakan pembayaran kepada para produsen jagung, produk susu (dairy), daging babi, sorghum gandum dan gandum mulai tanggal 4 September.
USDA pertama kali mengumumkan paket mitigasi dagang itu pada tanggal 24 Juli, tetapi belum menyediakan rincian lebih lanjut.
"Kami selalu tahu bahwa pertanian akan menjadi ujung tombak jika negara lain memutuskan untuk membalas," kata Menteri Pertanian AS Sonny Perdue dalam telekonferensi dengan jurnalis hari Senin. "Kami juga tahu tekanan ekonomi sudah dirasakan oleh para petani, meski tanpa tarif-tarif dagang yang tidak adil ini."
Kedelai mengalami dampak mendalam akibat kenaikan tarif impor dari China dan dipatok untuk memperoleh bantuan senilai US$3,6 miliar di bawah Program Fasilitasi Pasar. Bantuan lain senilai US$290 juta akan ditujukan untuk daging babi, sekitar US$277 juta untuk kapas, US$156 juta untuk sorghum gandum, US$127 juta untuk produk susu, US$119 juta untuk gandum dan US$96 juta untuk jagung.
Menurut Perdue, pembayaran ke petani yang akan pemerintah lakukan dengan rencana bantuan "akan dibagi ke dalam dua cabang sehingga kami bisa memantau dan mempertimbangakn situasi". Misalnya saja, terobosan dagang dengan Meksiko yang AS umumkan hari Senin. "Pembayaran lebih lanjut akan diumumkan dalam beberapa bulan ke depan, jika diperlukan," tambahnya.
Sejumlah bantuan dari rencana Trump akan dilakukan lewat otoritas Commodity Credit Corp. (CCC), sebuah lembaga federal yang didirikan semasa Great Depression (depresi akbar) di era 1930-an. Program Fasilitasi Pasar yang dibentuk di bawah CCC akan menentukan tingkat pembayaran kepada petani komoditas dengan melihat "parahnya gangguan perdagangan dan periode penyesuaian terhadap pola perdagangan baru, berdasarkan produksi nyata setiap produsen," kata USDA.
Lalu, Bagaimanan bantuan ini bisa selamatkan petani AS?
NEXT
Next Page
Petani AS korban perang dagang
Pages
Tags
Related Articles
Recommendation

Most Popular