Internasional
Perang Dagang Memanas! AS & China Berbalas Bea Impor Lagi
Rehia Sebayang, CNBC Indonesia
23 August 2018 12:37

Jakarta, CNBC Indonesia - Putaran pengenaan tarif impor baru Amerika Serikat terhadap berbagai produk China senilai US$16 miliar (Rp 234 triliun) secara resmi berlaku hari Kamis (23/8/2018) tengah malam waktu setempat. Langkah itu langsung membuat China membalas dengan bea masuknya sendiri atas produk-produk AS dengan nilai yang sama.
Tensi yang meninggi ini terjadi saat para pejabat kedua negara sedang bertemu di Washington untuk membicarakan upaya penyelesaian sengketa perdagangan.
Pada pukul 12:01 pagi hari Kamis, AS mulai menerapkan tambahan bea masuk 25% pada 279 kategori produk impor China, yang diidentifikasi oleh Perwakilan Perdagangan AS. Produk-produk utama yang terkena bea impor itu termasuk semikonduktor, bahan kimia, plastik, sepeda motor, dan skuter listrik.
Beijing membalas dengan bea impor barunya sendiri terhadap produk AS senilai US$16 miliar termasuk bahan bakar, produk baja, mobil, dan peralatan kesehatan. Tarif baru itu berlaku di waktu yang sama dengan pemberlakuan bea impor AS, menurut laporan media negara China Xinhua yang mengutip pengumuman badan kepabeanan, CNBC International melaporkan.
China sangat menentang pengenaan bea impor baru AS dan akan melawan, kata Kementerian Perdagangan AS dalam pernyataannya. Beiijing juga akan mengajukan keluhannya terhadap AS ke Organisasi Perdagangan Dunia (WTO).
Tarif impor baru AS, balasan atas tarif impor di barang-barang China senilai US$34 miliar yang diterapkan pada bulan Juli, sekarang ini telah memicu para importir Negeri Paman Sam untuk membuat pesanan tambahan untuk dikirimkan di masa mendatang.
Hal itu telah berkontribusi menaikkan tingkat pengangkutan laut dan udara, dan menaikkan biaya pergudangan di AS, kata Henry Ko, direktur pelaksana untuk Flexport, perusahaan ekspedisi kargo yang berbasis di AS. Secara keseluruhan, seluruh rantai pasokan akan dikenakan biaya tambahan, tambah Ko.
"Jika perang perdagangan benar-benar berlanjut, harga untuk produk di banyak industri akan meningkat," kata Ko kepada CNBC.
China telah berjanji untuk membalas dengan tarif impor baru senilai US$16 miliar di barang-barang impor tambahan dari AS, termasuk bahan bakar, produk baja, mobil dan peralatan medis.
Tensi yang meninggi ini terjadi saat para pejabat kedua negara sedang bertemu di Washington untuk membicarakan upaya penyelesaian sengketa perdagangan.
Pada pukul 12:01 pagi hari Kamis, AS mulai menerapkan tambahan bea masuk 25% pada 279 kategori produk impor China, yang diidentifikasi oleh Perwakilan Perdagangan AS. Produk-produk utama yang terkena bea impor itu termasuk semikonduktor, bahan kimia, plastik, sepeda motor, dan skuter listrik.
China sangat menentang pengenaan bea impor baru AS dan akan melawan, kata Kementerian Perdagangan AS dalam pernyataannya. Beiijing juga akan mengajukan keluhannya terhadap AS ke Organisasi Perdagangan Dunia (WTO).
Tarif impor baru AS, balasan atas tarif impor di barang-barang China senilai US$34 miliar yang diterapkan pada bulan Juli, sekarang ini telah memicu para importir Negeri Paman Sam untuk membuat pesanan tambahan untuk dikirimkan di masa mendatang.
Hal itu telah berkontribusi menaikkan tingkat pengangkutan laut dan udara, dan menaikkan biaya pergudangan di AS, kata Henry Ko, direktur pelaksana untuk Flexport, perusahaan ekspedisi kargo yang berbasis di AS. Secara keseluruhan, seluruh rantai pasokan akan dikenakan biaya tambahan, tambah Ko.
"Jika perang perdagangan benar-benar berlanjut, harga untuk produk di banyak industri akan meningkat," kata Ko kepada CNBC.
China telah berjanji untuk membalas dengan tarif impor baru senilai US$16 miliar di barang-barang impor tambahan dari AS, termasuk bahan bakar, produk baja, mobil dan peralatan medis.
Next Page
AS-China Masih Berdiskusi
Pages
Tags
Related Articles
Recommendation

Most Popular