Internasional

Perang Dagang Season 2 AS-China Dimulai, Kini Seret Belanda

Thea Fathanah Arbar, CNBC Indonesia
10 March 2023 09:00
U.S. and Chinese flags are seen in this illustration taken, January 30, 2023. REUTERS/Dado Ruvic/Illustration
Foto: REUTERS/DADO RUVIC

Jakarta, CNBC Indonesia - Perang dagang seri terbaru dimulai. Ini terkait teknologi pembuat semikonduktor.

Sebelumnya, AS melakukan kampanye untuk membatasi akses ekspor teknologi semikonduktor ke China. Ini semakin gencar dilakukan sejak akhir 2022 dan mengajak sekutunya, Baratnya.

Terbaru, Belanda mendesak hal yang sama. Belanda sendiri merupakan rumah bagi ASML, salah satu produsen mesin terkemuka dunia yang bisa membuat semikonduktor.

ASML memproduksi mesin litografi ultraviolet. Salah satu komponen paling penting dalam setiap perangkat teknologi mulai dari komputer, laptop, gawai, hingga smart watch adalah microchip, yang proses penting dalam penciptaannya adalah mesin litografi ini.

"Mengingat perkembangan teknologi dan konteks geopolitik, pemerintah telah sampai pada kesimpulan bahwa kerangka kontrol ekspor yang ada untuk peralatan khusus yang digunakan untuk pembuatan semikonduktor perlu diperluas," kata Menteri Perdagangan Belanda, Liesje Schreinemacher dalam sebuah surat kepada parlemen dikutip CNBC International, Jumat (10/3/2023).

"Demi kepentingan keamanan nasional dan internasional," tegasnya.

Meskipun surat itu tidak merujuk ke China secara langsung, tetapi itu muncul setelah tekanan dari Paman Sam. Tahun lalu, Washington memberlakukan kontrol ekspor yang membatasi Beijing untuk mengakses semikonduktor tertentu.

Pada saat itu, pejabat AS menegaskan bahwa jika negara lain tidak memberlakukan pembatasan serupa, kontrol ekspor akan kehilangan efektivitas seiring berjalannya waktu. AS khawatir Beijing dapat mulai memproduksi semikonduktor tercanggih di dunia, yang memiliki aplikasi kecerdasan buatan dan militer besar.

Setelah pengumuman pemerintah, ASML mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa, perlu waktu agar kontrol ini diterjemahkan ke dalam undang-undang dan berlaku. Diketahui, ASML memang belum mengirimkan peralatan ke China sejauh ini.

"Berdasarkan pengumuman hari ini, kami berharap pada kebijakan perizinan pemerintah Belanda," kata perusahaan.

"Kami tidak mengharapkan langkah-langkah ini berdampak material pada prospek keuangan kami," ujarnya.

Sebenarnya, bulan lalu, ASML mengatakan bahwa seorang mantan karyawan di China telah menyalahgunakan data terkait teknologi miliknya. China sendiri telah bekerja untuk meningkatkan industri semikonduktor domestiknya, tetapi masih tertinggal jauh dari negara-negara seperti Taiwan, Korea Selatan, dan AS.

Diketahui, China telah mengajukan gugatan ke Organisais Perdagangan Dunia (WTO) atas apa yang dilakukan AS ini. Presiden China Xi Jinping Selasa lalu juga memberi tanggapan, di sela forum Kongres Rakyat Nasional (NPC) dan meminta negaranya agar "mandiri".

"China harus memiliki keberanian untuk melawan," papar pria 69 tahun itu dalam forum Kongres Rakyat Nasional (NPC) dikutip AFP.

"Karena negara menghadapi perubahan besar dan kompleks baik dalam lanskap domestik dan internasional," tambahnya.


(sef/sef)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Perang Dagang Jilid II, AS Gandeng Rival Utama China di Asia

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular