
Pak Jokowi, RI Punya Banyak "PR" Untuk Genjot Ekonomi Digital

Faktor terakhir yang juga sangat penting adalah kebijakan yang efektif. Ekonomi digital baru menggeliat di Asia Tenggara maka masih membutuhkan kehadiran investor terutama investor asing tidak hanya untuk menginjeksi modal/capital tapi juga untuk transfer knowledge dan sharing best practice. Untuk itu, perlu dirumuskan racikan kebijakan yang tepat sasaran.
Sejauh ini, Indonesia dikenal sebagai negara dengan banyak kebijakan yang tumpang tindih, inkonsisten alias tarik ulur dan juga birokrasi yang berbelit-belit. Hal tersebut tentunya menjadi faktor yang menghambat investasi dan berkembangnya ekonomi digital. Masalah ini memang harus segera diatasi, karena jika tidak bisa rugi sendiri nantinya.
Memang Indonesia masih jadi primadona investor untuk sektor industri digital, terlihat dari aliran dana yang masuk relatif lebih besar dibandingkan dengan aliran masuk ke negara tetangga.
Namun, jika masalah kebijakan ini masih ada, bisa-bisa mengurangi selera investor terutama investor asing untuk mengucurkan dananya ke sektor industri digital Indonesia. Oleh karena itu, reformasi kebijakan dan birokrasi harus jadi prioritas dan agenda utama pemerintah.
Untuk mendukung perkembangan ekonomi digital di Indonesia beberapa langkah yang mungkin dapat diambil seperti fokus pada regulasi yang mendukung adanya inovasi dan kompetisi di sektor digital, penguatan di sektor ICT melalui fokus investasi pada infrastruktur digital dan digital skill, serta melakukan kajian efektivitas kebijakan dengan benchmark dari negara-negara dengan performa digital yang bagus.
Tantangan dari segi regulasi tidak hanya berhenti di situ saja. Dengan berkembang pesatnya teknologi digital seperti saat ini, secara langsung maupun tidak langsung menciptakan tuntutan adanya integrasi ekonomi di kawasan Asia Tenggara.
Hal tersebut tentu menuntut adanya reformasi kebijakan terkait dengan pembatasan aliran dan mobilitas barang serta orang, privasi serta cybersecurity. Tentu juga harus diimbangi dengan peningkatan daya saing biar tidak “keok”.
So, kesimpulannya ekonomi digital Indonesia memang tumbuh paling cepat tetapi jangan lupa juga bahwa pemerintah dan pemangku kepentingan masih punya seabrek "PR". Supaya mendongkrak ekonomi digital biar lebih ciamik kedepannya, perbaikan konektivitas dan logistik, fokus pembangunan SDM yang berdaya saing digital serta regulatory framework yang jelas dan tepat sasaran mutlak diperlukan.
(TIM RISET CNBC INDONESIA)