Ekonomi Internet ASEAN Tembus Rp14.000 T, RI Jawaranya

Novina Putri Bestari, CNBC Indonesia
10 November 2021 14:20
Desain : Freepik.com
Foto: Desain : Freepik.com

Jakarta, CNBC Indonesia - Pasar ekonomi internet (digital) Asian Tenggara (ASEAN) diprediksi tembus US$1 triliun pada 2030, ketika puluhan juta lebih orang melakukan belanja online, dan merangkum pengiriman makanan (food delivery). Ini merupakan laporan Google, Temasek, dan Bain & Company.

Laporan ini menghitung ekonomi internet di Indonesia, Thailand, Vietnam, Singapura, Malaysia, dan Filipina. Pertumbuhan ini terutama didorong oleh pertumbuhan e-commerce dan pengiriman makanan, karena konsumen yang terjebak di rumah beralih ke internet.

Sejak awal pandemi Covid-19, ekonomi internet telah mendapatkan 60 juta pengguna baru di kawasan ASEAN, sehingga totalnya menjadi 440 juta. Salah satu yang paling besar ekonomi digital di kawasan ASEAN adalah Indonesia.

Laporan itu memperkirakan ekonomi internet akan mencapai US$146 miliar (Rp 2.079 triliun) pada 2025 mendatang dan , dikutip Rabu (10/11/2021).

Dari segi layanan keuangan digital, Indonesia disebut jadi pasar paling dinamis. Karena kerangka peraturannya lebih terbuka dari pasar lain di Asia Tenggara.

"Indonesia juga merupakan salah satu pasar layanan keuangan digital yang paling dinamis karena kerangka peraturannya yang lebih terbuka dibandingkan pasar lain di wilayah Asia Tenggara, dan juga menunjukkan pertumbuhan yang cepat di platform fintech dan digital," tulis laporan tersebut.

Menurut laporan itu karena ada peningkatan tajam dalam sektor e-commerce sebesar 52%. Sementara itu layanan transportasi dan pengantaran makanan naik 36%.

Media online juga tumbuh sebesar 48%. Meski tak sebanyak sektor lainnya namun agen perjalanan online juga meningkat 29% dalam satu tahun terakhir.

Dalam laporan itu disebutkan jika penjual di ranah online sudah lebih paham teknologi. Mereka juga diperkirakan akan makin menguasainya di masa depan.

Sementara itu 28% penjual mengatakan jika bukan karena platform digital kemungkinan mereka tidak akan bertahan saat pandemi.

Para penjual juga menjual dagangannya rata-rata pada dua jenis platform digital. Laporan itu juga mengatakan profitabiltas masih jadi prioritas utama.

Layanan keuangan juga meningkat pesat. Sebab 98% penjual sudah menerima pembayaran digital, dan 59% penjual menggunakan solusi pinjaman digital.

Solusi digital ini digunakan penjual untuk berinteraksi dengan pelanggan. Bahkan masa depan sektor ini nampaknya akan terus tumbuh positif, sebab berdasarkan laporan 69% penjual berencana terus meningkatkan penggunaan solusi digiatl marketing dalam lima tahun ke depan.


(roy/roy)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Jokowi Bicara Ekonomi Digital RI Kuasai Pasar Asia Tenggara

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular