Data Penumpang Bocor di Internet, Lion Air: Kami Jadi Korban

Arif Subakti, CNBC Indonesia
19 September 2019 19:54
Data Penumpang Bocor di Internet, Lion Air: Kami Jadi Korban
Foto: Pesawat Lion Air (REUTERS/Enny Nuraheni)
Jakarta, CNBC Indonesia - Manajemen Lion Air Group menyambangi kantor Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) untuk menjelaskan kasus kebocoran data penumpang maskapai Malindo Air dan Thai Lion Air hari ini (19/9/2019).

Managing Director Lion Group Daniel Putut Kuncoro Adi mengatakan dalam kasus ini Lion Air Group menjadi korban. Pihak Lion air juga langsung menindalanjuti melalui administrator dengan mengamankan semua data yang ada ketika informasi kebocoran data tersebut menjadi viral.


"Kami pastikan data penumpang tidak bocor lagi. Kami juga sudah melaporkan kepada Pak Dirjen (Samuel Pengerapan) bahwa kami melakukan lega action di Malaysia," ujarnya di kantor Kominfo, Jakarta, Kamis (19/9/2019).

Putut Kuncoro menambahkan pihaknya beserta otoritas di Malaysia sedang melakukan investigasi soal kebocoran data tersebut untuk mencari tahu pihak mana yang sebetulnya melakukan aksi cyber crime tersebut.

"Kami belum tahu berapa jumlah data-data orang Indonesia [yang bocor]. Ke depan kami pastikan data penumpang aman," jelasnya.

Daniel Putut menambahkan dalam pengelolaan data, semua maskapai memang menggunakan jasa pihak keitga.

Dirjen Aptika Kominfo Samuel Pangerapan mengatakan aksi kebocoran data tersebut ada di Malindo Air yang beroperasi di Malaysia dan pemerintah akan menunggu hasil investigasi dari aparat hukum Malaysia.

"Tapi saat ini posisi daripada data konsumen atau pelanggan dari Lion Air sudah terproteksi," tegasnya.


Berlanjut ke halaman berikutnya ...


Sebelumnya, blog teknologi BleepingComputer melaporkan adanya kebocoran data milik dua maskapai yang dikelola Lion Air. Data tersebut bocor di sebuah forum online dalam sebulan terakhir.

Data yang bocor berada dari dua database, pertama berisi 21 juta dan lainnya berisi 14 juta. Data ini tersimpan dalam file backup yang dibuat Mei 2019 untuk Malindo Air dan Thai Lion Air.


Data tersebut tersimpan dalam sebuah penyimpanan virtual Amazon Web Service yang dibuka lewat web. Data yang bocor berupa KTP, data reservasi, alamat, nomor telepon, email, nama, tanggal lahir, nomor paspor dan tanggal kadaluarsa paspor.

Dalam blog tersebut disebutkan tidak jelas kapan data pertama kali diakses, namun tautan ke AWS terbuka sejak 10 Agustus 2019.

Malindo Air sendiri sudah mengakui ada potensi data bocor di online.

"Malindo Air menyadari beberapa data pribadi penumpang yang disimpan (hosted on) di lingkungan berbasis cloud, kemungkinan telah disalahgunakan oleh pihak yang tidak bertanggungjawab," ujar Malindo Air dalam keterangan resmi yang diterima CNBC Indonesia, Rabu (18/9/2019).

Malindo Air mengatakan tim internal Malindo Air bersama penyedia layanan data eksternal, Amazon Web Services (AWS) dan GoQuo sebagai mitra e-commerce saat ini sedang menyelidiki atas hal tersebut.

"Malindo Air juga bekerja sama dengan konsultan cybercrime independen, melaporkan kejadian ini dan untuk proses penyelidikan," ujar Malindo Air.



Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular