
Data Penumpang Bocor di Internet, Lion Air: Kami Jadi Korban
Arif Subakti, CNBC Indonesia
19 September 2019 19:54

Sebelumnya, blog teknologi BleepingComputer melaporkan adanya kebocoran data milik dua maskapai yang dikelola Lion Air. Data tersebut bocor di sebuah forum online dalam sebulan terakhir.
Data yang bocor berada dari dua database, pertama berisi 21 juta dan lainnya berisi 14 juta. Data ini tersimpan dalam file backup yang dibuat Mei 2019 untuk Malindo Air dan Thai Lion Air.
Data tersebut tersimpan dalam sebuah penyimpanan virtual Amazon Web Service yang dibuka lewat web. Data yang bocor berupa KTP, data reservasi, alamat, nomor telepon, email, nama, tanggal lahir, nomor paspor dan tanggal kadaluarsa paspor.
Dalam blog tersebut disebutkan tidak jelas kapan data pertama kali diakses, namun tautan ke AWS terbuka sejak 10 Agustus 2019.
Malindo Air sendiri sudah mengakui ada potensi data bocor di online.
"Malindo Air menyadari beberapa data pribadi penumpang yang disimpan (hosted on) di lingkungan berbasis cloud, kemungkinan telah disalahgunakan oleh pihak yang tidak bertanggungjawab," ujar Malindo Air dalam keterangan resmi yang diterima CNBC Indonesia, Rabu (18/9/2019).
Malindo Air mengatakan tim internal Malindo Air bersama penyedia layanan data eksternal, Amazon Web Services (AWS) dan GoQuo sebagai mitra e-commerce saat ini sedang menyelidiki atas hal tersebut.
"Malindo Air juga bekerja sama dengan konsultan cybercrime independen, melaporkan kejadian ini dan untuk proses penyelidikan," ujar Malindo Air.
(roy/roy)
Data yang bocor berada dari dua database, pertama berisi 21 juta dan lainnya berisi 14 juta. Data ini tersimpan dalam file backup yang dibuat Mei 2019 untuk Malindo Air dan Thai Lion Air.
Data tersebut tersimpan dalam sebuah penyimpanan virtual Amazon Web Service yang dibuka lewat web. Data yang bocor berupa KTP, data reservasi, alamat, nomor telepon, email, nama, tanggal lahir, nomor paspor dan tanggal kadaluarsa paspor.
Malindo Air sendiri sudah mengakui ada potensi data bocor di online.
"Malindo Air menyadari beberapa data pribadi penumpang yang disimpan (hosted on) di lingkungan berbasis cloud, kemungkinan telah disalahgunakan oleh pihak yang tidak bertanggungjawab," ujar Malindo Air dalam keterangan resmi yang diterima CNBC Indonesia, Rabu (18/9/2019).
Malindo Air mengatakan tim internal Malindo Air bersama penyedia layanan data eksternal, Amazon Web Services (AWS) dan GoQuo sebagai mitra e-commerce saat ini sedang menyelidiki atas hal tersebut.
"Malindo Air juga bekerja sama dengan konsultan cybercrime independen, melaporkan kejadian ini dan untuk proses penyelidikan," ujar Malindo Air.
(roy/roy)
Pages
Tags
Related Articles
Recommendation

Most Popular