Go-Jek Ekspansi ke Thailand

Rehia Sebayang, CNBC Indonesia
27 February 2019 18:28
Perusahaan ride-hailing Go-Jek telah memulai layanannya di Thailand dan berupaya memasuki pasar Filipina.
Foto: Go-Jek logo di Singapura (REUTERS/Anshuman Daga)
Bangkok, CNBC Indonesia - Perusahaan ride-hailing Go-Jek telah memulai layanannya di Thailand dan berupaya memasuki pasar Filipina, kata pendiri dan CEO perusahaan, Nadiem Makarim, Rabu (27/2/2019).

Upaya itu dilakukan lantaran Go-Jek ingin meningkatkan dominasinya melawan pemimpin pasar regional, Grab.

Go-Jek diluncurkan di Thailand dengan merek GET dan sedang membangun kehadiran di Filipina melalui akuisisi fintech baru-baru ini, kata Nadiem.

Peluncuran ini terjadi ketika Go-Jek dan Grab bersaing mengumpulkan miliaran dolar dan berinvestasi secara agresif untuk mengamankan pangsa pasar mereka di Asia Tenggara. Saat ini, ada lebih dari 640 juta konsumen di kawasan tersebut yang telah mengubah gaya hidupnya dalam bepergian, berbelanja, dan melakukan pembayaran, yang semuanya dilakukan melalui telepon pintar/smartphone.


Awal bulan ini Go-Jek sudah memiliki valuasi hingga US$10 miliar setelah mengumpulkan lebih dari US$1 miliar dalam putaran pendanaan yang dipimpin Tencent Holdings Ltd, JD.com Inc dan Google Alphabet Inc, kata beberapa sumber kepada Reuters.

Namun, mengutip Reuters, Go-Jek mengalami kemunduran untuk ekspansi regionalnya bulan lalu ketika permohonannya untuk memulai layanan di Filipina ditolak dengan alasan bahwa unit domestiknya tidak memenuhi kriteria kepemilikan lokal.

Go-Jek kemudian mengumumkan pembelian perusahaan Filipina fintech Coins.ph karena tertarik pada layanan e-wallet dan pengiriman uang Coins.ph serta 5 juta penggunanya, kata seorang sumber yang memiliki pengetahuan langsung tentang masalah ini kepada Reuters.

Pada hari Rabu, Nadiem mengatakan dengan akuisisi itu berarti Go-Jek sudah mulai mengembangkan kehadiran di Filipina.

Dijegal di Filipina, Go-Jek Beralih ke ThailandFoto: Infografis/Gojek vs grab di Asia Tenggara/Aristya Rahadian Krisabella

"Kami hadir di sana, kami hanya belum meluncurkan layanan mobilitas kami," katanya kepada wartawan. "Saya tidak bisa memberi Anda tanggal (mulai) yang pasti, tetapi Go-Jek biasanya cukup cepat (memulai)."

Go-Jek yang diluncurkan pada tahun 2011 di Jakarta, telah berkembang dari layanan pemesanan kendaraan online menjadi aplikasi multi-fungsi yang memungkinkan pengguna memesan dan melakukan pembayaran online untuk produk dan layanan yang beragam seperti memesan makanan dan jasa pijat.

Perusahaan memulai operasi di Vietnam pada bulan September dan memulai uji coba di Singapura dan Thailand pada akhir tahun lalu.

Di Thailand, Go-Jek menawarkan layanan kendaraan sepeda motor, layanan pesan antar makanan, dan pengiriman.


Pinya Nittayakasetwat, kepala eksekutif anak perusahaan di Thailand, mengatakan Go-Jek akan "segera" menawarkan layanan pembayaran.

Co-founder perusahaan, Kewin Aluwi pada bulan Januari mengatakan Go-Jek sedang mengevaluasi pasar Asia Tenggara lainnya termasuk Malaysia.

Pada hari Rabu, Nadiem menolak berkomentar ketika ditanya apakah Go-Jek berencana untuk memasuki negara-negara di sekitar Thailand, seperti Malaysia, Kamboja, dan Myanmar.

Saksikan video mengenai adu kuat Go-Jek versus Grab berikut ini.

[Gambas:Video CNBC]


(prm) Next Article Go-Jek Bikin Harga Rumah Murah, Pengamat: Tak Ada Hubungannya

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular