
Internasional
Diserang, Bos Huawei Siap Alihkan Investasi AS ke Inggris
Prima Wirayani, CNBC Indonesia
19 February 2019 13:20

Jakarta, CNBC Indonesia - Raksasa teknologi asal China, Huawei, tengah menjadi sorotan berbagai negara di dunia. Huawei dituduh melakukan aksi spionase melalui berbagai peralatan telekomunikasi yang diproduksinya.
AS telah melarang penggunaan produk-produk Huawei di dalam negeri sementara Australia dan Selandia Baru juga memilih tidak menggunakan peralatan perusahaan China itu dalam jaringan 5G masing-masing.
Di saat yang sama, Kanada masih meninjau apakah produk-produk Huawei benar-benar berisiko bagi keamanan negara tersebut.
Beberapa perusahaan Inggris juga memilih tidak menggunakan peralatan dari Huawei meskipun pemerintahnya belum secara resmi mengeluarkan larangan serupa dengan yang diterapkan AS.
Pusat Keamanan Siber Nasional Inggris telah memutuskan bahwa risiko penggunaan teknologi Huawei dalam berbagai proyek telekomunikasi negara itu bisa dikelola.
Perusahaan mobile Inggris, seperti Vodafone, EE, dan Three, bekerja sama dengan Huawei untuk mengembangkan jaringan 5G mereka.
Pendiri Huawei Ren Zhengfei menanggapi kemungkinan pemblokiran oleh pemerintah Inggris tersebut dalam wawancaranya dengan BBC, Senin (18/2/2019).
"Huawei tidak akan menarik investasi kami karena hal ini. Kami akan terus berinvestasi di Inggris," ujarnya, dilansir dari BBC.
"Kami masih mempercayai Inggris, dan kami berharap Inggris akan semakin mempercayai kami," tambahnya.
"Kami akan berinvestasi lebih banyak lagi di Inggris. Karena bila AS tidak mempercayai kami, maka kami akan mengalihkan investasi dari AS ke Inggris dengan skala yang lebih besar lagi," kata Ren.
Tidak hanya menuduh Huawei melakukan aksi spionase, AS juga mendakwa Huawei dan CFO yang juga putri Ren, Meng Wanzhou, melakukan penipuan bank dan transfer yang melanggar sanksi AS terhadap Iran.
Atas permintaan AS, Meng ditangkap di Kanada dan kini tengah menghadapi ekstradisi ke Negeri Paman Sam.
Saksikan video mengenai larangan AS kepada sekutu untuk menggunakan produk Huawei berikut ini.
[Gambas:Video CNBC]
(prm) Next Article Bos Huawei: Jika Kami Memata-matai, Saya Tutup Perusahaan
AS telah melarang penggunaan produk-produk Huawei di dalam negeri sementara Australia dan Selandia Baru juga memilih tidak menggunakan peralatan perusahaan China itu dalam jaringan 5G masing-masing.
Di saat yang sama, Kanada masih meninjau apakah produk-produk Huawei benar-benar berisiko bagi keamanan negara tersebut.
Pusat Keamanan Siber Nasional Inggris telah memutuskan bahwa risiko penggunaan teknologi Huawei dalam berbagai proyek telekomunikasi negara itu bisa dikelola.
Perusahaan mobile Inggris, seperti Vodafone, EE, dan Three, bekerja sama dengan Huawei untuk mengembangkan jaringan 5G mereka.
![]() |
Pendiri Huawei Ren Zhengfei menanggapi kemungkinan pemblokiran oleh pemerintah Inggris tersebut dalam wawancaranya dengan BBC, Senin (18/2/2019).
"Huawei tidak akan menarik investasi kami karena hal ini. Kami akan terus berinvestasi di Inggris," ujarnya, dilansir dari BBC.
"Kami masih mempercayai Inggris, dan kami berharap Inggris akan semakin mempercayai kami," tambahnya.
"Kami akan berinvestasi lebih banyak lagi di Inggris. Karena bila AS tidak mempercayai kami, maka kami akan mengalihkan investasi dari AS ke Inggris dengan skala yang lebih besar lagi," kata Ren.
Tidak hanya menuduh Huawei melakukan aksi spionase, AS juga mendakwa Huawei dan CFO yang juga putri Ren, Meng Wanzhou, melakukan penipuan bank dan transfer yang melanggar sanksi AS terhadap Iran.
Atas permintaan AS, Meng ditangkap di Kanada dan kini tengah menghadapi ekstradisi ke Negeri Paman Sam.
Saksikan video mengenai larangan AS kepada sekutu untuk menggunakan produk Huawei berikut ini.
[Gambas:Video CNBC]
(prm) Next Article Bos Huawei: Jika Kami Memata-matai, Saya Tutup Perusahaan
Tags
Related Articles
Recommendation

Most Popular