
Internasional
Barack Obama, Donald Trump, & Awal Mula Sengketa Huawei vs AS
Bernhart Farras, CNBC Indonesia
12 February 2019 13:20

Jakarta, CNBC Indonesia - Nasib bisnis Huawei Technologies di Amerika Serikat (AS) berada di ujung tanduk. Pasalnya, raksasa teknologi asal China ini sedang dihadapkan pada dua masalah pidana serius dan Presiden Donald Trump yang sedang mempertimbangkan aturan baru untuk menjegal Huawei.
Presiden Trump dilaporkan sedang mempertimbangkan aturan yang akan melarang perusahaan telekomunikasi AS menggunakan perangkat 5G produksi Huawei dengan alasan melindungi keamanan nasional. Huawei dan ZTE sudah dilarang menjual perangkatnya kepada militer dan lembaga intelejen AS.
Lalu bagaimana asal mula perseteruan antara AS dengan Huawei yang kemudian menjadi semakin rumit dengan adanya perang dagang AS-China?
Perseteruan AS dengan Huawei dimulai pada era Presiden Barack Obama. Pada 2012, Reuters melaporkan Huawei memiliki hubungan erat dengan perusahaan bernama Skycom. Perusahaan ini dilaporkan menjual produk teknologi AS ke Iran.
Saat itu Iran terkena sanksi dari AS. Penjualan produk teknologi AS tersebut dianggap melanggar aturan ekspor AS. Skycom sendiri merupakan perusahaan yang terdaftar di bursa Hong Kong.
Huawei membantah informasi tersebut dan mengatakan perusahaan sepenuhnya mematuhi aturan AS.
Namun, setahun kemudian, Reuters melaporkan CFO Huawei Meng Wanzhou menjadi pengurus Skycom pada periode 2008-2009. Para pegawai Skycom pun menggunakan kartu identitas Huawei dan menggunakan alamat email Huawei.
Laporan ini merugikan bank-bank AS yang menjadikan Huawei nasabahnya. Sebab, aturan AS melarang bank memfasilitasi transaksi keuangan dengan Iran.
Pada 2013, Meng Wanzhou mengunjungi New York dan bertemu dengan para bankir bank AS. Ia meyakinkan mereka bahwa kendalinya terhadap Skycom dimaksudkan untuk meningkatkan kepatuhan mereka terhadap hukum internasional dan bahwa Huawei telah menjual seluruh sahamnya di entitas tersebut, menurut dokumen jaksa AS yang disetor ke Kanada.
Faktanya, Huawei menjual saham Skycom ke perusahaan cangkang lainnya yang juga dikendalikan oleh rakasasa teknologi China itu. Laporan baru Reuters mengungkapkan bahwa manajer tinggi Skycom adalah pejabat eksekutif Huawei dan beberapa warga negara China secara bersamaan mengendalikan rekening-rekening bank Skycom dan Huawei.
Dengan demikian, inti kasus yang dikejar jaksa AS adalah dugaan misinterpretasi dalam pertemuan Meng dan para bankir di 2013. Mereka berargumentasi bahwa bank-bank AS telah ditipu untuk melakukan transaksi keuangan ilegal oleh Huawei dan Meng.
Para jaksa kemudian mengeluarkan subpoena pengadilan kepada anak usaha Huawei di AS pada April 2017 dan mengungkapkan penyelidikan tersebut. Sejak saat itu, mereka menduga perusahaan telah memindahkan karyawan pentingnya keluar AS dan berhenti mengizinkan pejabat eksekutifnya mengunjungi Negeri Paman Sam.
Saksikan video tentang AS yang ingatkan sekutunya agar tidak menggunakan perangkat Huawei di bawah ini:
[Gambas:Video CNBC]
(roy/roy) Next Article AS Tuding Perangkat 5G Huawei Rentan Diretas, Benarkah?
Presiden Trump dilaporkan sedang mempertimbangkan aturan yang akan melarang perusahaan telekomunikasi AS menggunakan perangkat 5G produksi Huawei dengan alasan melindungi keamanan nasional. Huawei dan ZTE sudah dilarang menjual perangkatnya kepada militer dan lembaga intelejen AS.
Lalu bagaimana asal mula perseteruan antara AS dengan Huawei yang kemudian menjadi semakin rumit dengan adanya perang dagang AS-China?
![]() |
Saat itu Iran terkena sanksi dari AS. Penjualan produk teknologi AS tersebut dianggap melanggar aturan ekspor AS. Skycom sendiri merupakan perusahaan yang terdaftar di bursa Hong Kong.
Huawei membantah informasi tersebut dan mengatakan perusahaan sepenuhnya mematuhi aturan AS.
Laporan ini merugikan bank-bank AS yang menjadikan Huawei nasabahnya. Sebab, aturan AS melarang bank memfasilitasi transaksi keuangan dengan Iran.
Pada 2013, Meng Wanzhou mengunjungi New York dan bertemu dengan para bankir bank AS. Ia meyakinkan mereka bahwa kendalinya terhadap Skycom dimaksudkan untuk meningkatkan kepatuhan mereka terhadap hukum internasional dan bahwa Huawei telah menjual seluruh sahamnya di entitas tersebut, menurut dokumen jaksa AS yang disetor ke Kanada.
Faktanya, Huawei menjual saham Skycom ke perusahaan cangkang lainnya yang juga dikendalikan oleh rakasasa teknologi China itu. Laporan baru Reuters mengungkapkan bahwa manajer tinggi Skycom adalah pejabat eksekutif Huawei dan beberapa warga negara China secara bersamaan mengendalikan rekening-rekening bank Skycom dan Huawei.
Dengan demikian, inti kasus yang dikejar jaksa AS adalah dugaan misinterpretasi dalam pertemuan Meng dan para bankir di 2013. Mereka berargumentasi bahwa bank-bank AS telah ditipu untuk melakukan transaksi keuangan ilegal oleh Huawei dan Meng.
Para jaksa kemudian mengeluarkan subpoena pengadilan kepada anak usaha Huawei di AS pada April 2017 dan mengungkapkan penyelidikan tersebut. Sejak saat itu, mereka menduga perusahaan telah memindahkan karyawan pentingnya keluar AS dan berhenti mengizinkan pejabat eksekutifnya mengunjungi Negeri Paman Sam.
Saksikan video tentang AS yang ingatkan sekutunya agar tidak menggunakan perangkat Huawei di bawah ini:
[Gambas:Video CNBC]
(roy/roy) Next Article AS Tuding Perangkat 5G Huawei Rentan Diretas, Benarkah?
Tags
Related Articles
Recommendation

Most Popular