Internasional

Polemik 5G: AS Cari Sekutu Blokir, Thailand Gandeng Huawei

Wangi Sinintya, CNBC Indonesia
08 February 2019 18:14
Thailand uji coba teknologi 5G Huawei untuk militer.
Foto: Logo perusahaan di kantor Huawei di Beijing, 6 Desember 2018. REUTERS / Thomas Peter
Jakarta, CNBC IndonesiaThailand pada Jumat (08/02/2019) meluncurkan uji coba 5G milik Huawei Technologies, padahal Amerika Serikat (AS) mendesak sekutunya untuk memblokir perangkat jaringan generasi mendatang milik raksasa teknologi asal China ini.

Huawei, produsen peralatan telekomunikasi terbesar di dunia dan pembuat smartphone terbesar kedua, menghadapi peningkatan pengawasan internasional karena adanya kekhawatiran perangkatnya digunakan pemerintah china untuk memata-matai negara lain.

Uji coba 5G di Thailand, sekutu tertua Amerika Serikat di Asia, akan menjadi uji coba Huawei pertama di Asia Tenggara.

Kerjasama Thailand dengan Huawei dalam uji coba ini tidak berarti tidak peduli dengan masalah keamanan nasional, kata Menteri Ekonomi Digital Pichet Durongkaveroj kepada Reuters pada saat peluncuran, Straits Times melaporkan.


"Kami terus mencermati tuduhan di seluruh dunia. Namun, proyek uji coba 5G ini adalah periode pengujian untuk negara ini," tambah Pichet Durongkaveroj. "Kami dapat melakukan observasi yang berguna untuk mengkonfirmasi atau menghapuskan tuduhan tersebut."

Pichet Durongkaveroj berbicara di tempat uji di Chonburi, jantung dari proyek ekonomi pemerintah militer Thailand senilai US$ 45 miliar (Rp 628 triliun), (Eastern Economics Corridor (EEC)) sekitar 90 km di tenggara Bangkok.

Vendor seperti Nokia, Ericsson dan operator telekomunikasi Thailand juga telah menyiapkan laboratorium 5G di lokasi tersebut.

Huawei, yang hampir setengah pendapatannya berasa dari luar China, mengatakan telah mendapatkan lebih dari 30 kontrak 5G komersial secara global. Tetapi belum menandatangani kontrak 5G di Thailand.

Huawei sedang melakukan pembicaraan dengan operator telekomunikasi, seperti Advanced Info Service Pcl dan TRUE, untuk mengamankan kemitraan lokal menjelang peluncuran nasional yang dijadwalkan Desember 2020, ujar sumber-sumber industri dengan pengetahuan tentang masalah tersebut.

Polemik 5G: AS Cari Sekutu Blokir, Thailand Gandeng HuaweiFoto: Reuters

Ketika ditanya apakah Amerika Serikat menekan Thailand untuk memblokir Huawei, Pichet Durongkaveroj mengatakan, "Saya tidak tahu itu".

Juru bicara kedutaan besar AS di Bangkok mengatakan, Amerika Serikat "mengadvokasi jaringan telekomunikasi yang aman dan rantai pasokan yang bebas dari pemasok yang berada di bawah kendali pemerintah asing atau pengaruh yang tidak semestinya yang menimbulkan risiko akses yang tidak sah dan aktivitas cyber yang berbahaya".

"Kami secara rutin mendesak sekutu dan mitra untuk mempertimbangkan risiko seperti itu, dan melakukan kewaspadaan serupa dalam memastikan keamanan jaringan telekomunikasi dan rantai pasokan mereka sendiri, termasuk ketika memberikan kontrak," tambah juru bicara itu.

Perwakilan Huawei di situs uji coba menolak berkomentar karena mereka tidak berwenang berbicara kepada media.

Huawei sebelumnya telah mendirikan pusat data cloud senilai US$ 22,5 juta di EEC Thailand, pusat kebijakan pemerintah untuk mendorong pertumbuhan di negara yang telah berjuang menarik investor asing selain China.

Alibaba, Tencent, Kingsoft dan JD.com juga berjanji untuk berinvestasi di EEC.
Saksikan video tentang kerajaan bisnis Huawei di bawah ini:

[Gambas:Video CNBC]



(roy/roy) Next Article Produk Diblokir, Huawei Minta Klarifikasi ke Selandia Baru

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular