Internasional
Anjing Zuckerberg Bantu Facebook Akuisisi WhatsApp, Kok Bisa?
11 February 2019 18:47

Jakarta, CNBC Indonesia - Pendiri dan CEO Facebook Mark Zuckerberg membongkar kisah di balik rampung akuisisi WhatsApp senilai US$19 miliar atau setara Rp 266 triliun pada 2014 silam. Mark Zuckerberg mengatakan akuisisi ini kemungkinan tidak terjadi bila tidak ada anjing gembala Hongaria miliknya bernama Beast.
Berbicara dengan anchor CNN Laurie Segall dalam sebuah wawancara yang disiarkan pada hari Minggu (10/2/2019), Mark Zuckerberg mencerita bagaimana anjing peliharaannya membantu membuat kesepakatan dengan pendiri WhatsApp Jan Koum.
"Saya pikir anjing saya Beast menjadi senjata rahasia [dalam negosiasi ini]," ujar Mark Zuckerberg, Business Insider melaporkan, Senin (11/2/2019). "Itu adalah saat yang menegang dan Jan [Koum] seperti, 'baiklah saya perlu memikirkan ini.'"
MarkZuckerberg mengatakan ruangan yang dipakai untuk bernegosiasi dalam kondisi hening sebelum anjing Beast masuk, dan "agak bingung."
[Gambas:Instagram]
"Dia seperti mengatakan, 'apa yang sedang terjadi? kedua orang ini hanya duduk diam di sini," kenang Mark Zuckerberg.
"[Anjing Beast] lalu berjalan ke Jan [Koum] dan melompat ke pangkuannya," kata Zuckerberg. "Dan kemudian Jan [Koum] membelainya dan sedetik kemudian dia seperti memberikan isyarat, 'oke, kurasa kita baik-baik saja.'"
Keduanya akhirnya mencapai kesepakatan, Facebook resmi mengakuisisi aplikasi WhatsApp yang melibatkan sejumlah saham Facebook dan uang tunai yang bila dijumlahkan mencapai US$19 miliar.
Namun kenangan indah ini tak menjadi perekat Facebook dengan WhatsApp. Satu per satu pendiri WhatsApp memilih meninggalkan Facebook. Pada September 2017, salah satu pendiri WhatsApp Brian Acton meninggalkan Facebook setelah berselisih dengan Mark Zuckerberg dan Sheryl Sandberg, chief operating officer (COO) Facebook karena tak sepakat dengan rencana monetisasi WhatsApp.
Bahkan ketika Facebook dilanda skandal Cambridge Analytica, Brian Acton bergabung dengan gerakan #DeleteFacebook. Melalui akun twitter pribadinya, ia menuliskan: "Sudah waktunya. #DeleteFacebook."
Pada Agustus 2018 giliran Jan Koum yang meninggalkan Facebook. Alasannya sama, ia tidak sepakat dengan rencana monetisasi WhatsApp dan budaya perusahaan yang bikin frustrasi, Wall Street Journal melaporkan.
Kedua pendiri Facebook ini meninggalkan Facebook dengan menjual seluruh sahamnya di Facebook. Ditaksir kedua orang ini mendapatkan dana US$1,3 miliar dari menjual saham Facebook.
Saksikan video tentang rencana Facebook integrasikan WhatsApp, FB Messenger dan Instagram di bawah ini:
[Gambas:Video CNBC]
(roy/prm)
Berbicara dengan anchor CNN Laurie Segall dalam sebuah wawancara yang disiarkan pada hari Minggu (10/2/2019), Mark Zuckerberg mencerita bagaimana anjing peliharaannya membantu membuat kesepakatan dengan pendiri WhatsApp Jan Koum.
"Saya pikir anjing saya Beast menjadi senjata rahasia [dalam negosiasi ini]," ujar Mark Zuckerberg, Business Insider melaporkan, Senin (11/2/2019). "Itu adalah saat yang menegang dan Jan [Koum] seperti, 'baiklah saya perlu memikirkan ini.'"
MarkZuckerberg mengatakan ruangan yang dipakai untuk bernegosiasi dalam kondisi hening sebelum anjing Beast masuk, dan "agak bingung."
[Gambas:Instagram]
"Dia seperti mengatakan, 'apa yang sedang terjadi? kedua orang ini hanya duduk diam di sini," kenang Mark Zuckerberg.
"[Anjing Beast] lalu berjalan ke Jan [Koum] dan melompat ke pangkuannya," kata Zuckerberg. "Dan kemudian Jan [Koum] membelainya dan sedetik kemudian dia seperti memberikan isyarat, 'oke, kurasa kita baik-baik saja.'"
Keduanya akhirnya mencapai kesepakatan, Facebook resmi mengakuisisi aplikasi WhatsApp yang melibatkan sejumlah saham Facebook dan uang tunai yang bila dijumlahkan mencapai US$19 miliar.
Namun kenangan indah ini tak menjadi perekat Facebook dengan WhatsApp. Satu per satu pendiri WhatsApp memilih meninggalkan Facebook. Pada September 2017, salah satu pendiri WhatsApp Brian Acton meninggalkan Facebook setelah berselisih dengan Mark Zuckerberg dan Sheryl Sandberg, chief operating officer (COO) Facebook karena tak sepakat dengan rencana monetisasi WhatsApp.
Bahkan ketika Facebook dilanda skandal Cambridge Analytica, Brian Acton bergabung dengan gerakan #DeleteFacebook. Melalui akun twitter pribadinya, ia menuliskan: "Sudah waktunya. #DeleteFacebook."
Pada Agustus 2018 giliran Jan Koum yang meninggalkan Facebook. Alasannya sama, ia tidak sepakat dengan rencana monetisasi WhatsApp dan budaya perusahaan yang bikin frustrasi, Wall Street Journal melaporkan.
Kedua pendiri Facebook ini meninggalkan Facebook dengan menjual seluruh sahamnya di Facebook. Ditaksir kedua orang ini mendapatkan dana US$1,3 miliar dari menjual saham Facebook.
Saksikan video tentang rencana Facebook integrasikan WhatsApp, FB Messenger dan Instagram di bawah ini:
[Gambas:Video CNBC]
Artikel Selanjutnya
Curhat Mantan Bos Menyesal Jual WhatsApp ke Facebook
(roy/prm)