Ini 'Kelemahan' Whatsapp yang Buat Mark Zuckerberg Pening

Jakarta, CNBC Indonesia - WhatsApp sudah sangat populer di kalangan konsumen Amerika Serikat. Namun meski sudah digunakan lebih dari 2 miliar pengguna, ada kekurangan WhatsApp bagi induk perusahaannya, Meta.
Beberapa waktu lalu, CEO Facebook, Mark Zuckerberg, mengungkapkan bahwa aplikasi perpesanan populer, WhatsApp, berpotensi menggantikan platform publik, seperti Facebook.
Zuckerberg mengatakan bahwa dia sudah melihat beberapa contoh "kanibalisasi" terjadi di India. Tidak hanya, India tetapi 64 negara di seluruh dunia tempat WhatsApp lebih populer daripada Facebook.
"Seiring dengan pertumbuhan platform pribadi, dalam beberapa kasus kami telah melihat beberapa kanibalisasi platform publik di negara-negara seperti India, tempat WhatsApp sangat populer," katanya
Zuckerberg mungkin tidak tampak khawatir. Namun ternyata sejak Facebook membeli WhatsApp 7 tahun lalu, aplikasi chat tersebut belum menghasilkan laba.
Meta (saat itu Facebook) membeli WhatsApp pada Oktober 2014 dengan harga sekitar US$22 miliar. Sejak itu, pengamat industri telah mengamati tanda-tanda perusahaan berencana untuk lebih memonetisasi platform. Kini, waktunya sudah mendesak.
WhatsApp akan menjadi "babak berikutnya" dalam sejarah perusahaan, CEO Meta Mark Zuckerberg baru-baru ini mengatakan kepada CNBC Internasional.
Dia mencatat bahwa "buku pedoman" perusahaan dari waktu ke waktu adalah membangun layanan untuk melayani khalayak luas dan menggenjot monetisasi setelah mencapai tujuan itu.
"Dan kami telah melakukannya dengan Facebook dan Instagram. WhatsApp benar-benar akan menjadi bab berikutnya, dengan pesan bisnis dan perdagangan menjadi hal besar di sana," katanya, dikutip Senin (22/8/2022).
Sulit berharap ke metaverse
Pesan dari Meta ini datang pada saat transisi bagi perusahaan dan ketidakpastian di antara investor.
Perusahaan baru-baru ini melaporkan pendapatan yang meleset dan memperkirakan penurunan penjualan kuartal kedua berturut-turut.
Saham Meta Platform telah kehilangan sekitar setengah nilainya tahun ini. Mark Zuckerberg mempertaruhkan sejumlah besar uang yang saat ini mengalami kerugian, di masa depan yang metaverse didaulat menjadi pendorong pertumbuhan bagi perusahaan.
Namun, pertaruhan Meta pada metaverse sejauh satu dekade sebelum membuahkan hasil. CEO Meta telah menekankan bahwa dalam jangka pendek WhatsApp adalah salah satu inisiatif untuk fokus pada pertumbuhan.
WhatsApp Business memiliki dua komponen. Ada aplikasi WhatsApp Business untuk bisnis kecil.
![]() |
Ada juga platform WhatsApp Business, sebuah API untuk bisnis yang lebih besar seperti bank, maskapai penerbangan, atau perusahaan e-commerce. Setelah itu, bisnis dikenai biaya per percakapan, yang mencakup semua pesan yang dikirim dalam sesi 24 jam, berdasarkan tarif regional.
Dengan aplikasi gratis, usaha kecil dapat berkomunikasi langsung dengan pelanggan.
Mereka dapat mengatur pesan otomatis untuk menanggapi pelanggan, setelah jam kerja, misalnya, dengan informasi tentang bisnis, seperti menu atau lokasi perusahaan mereka.
Para pelaku bisnis dapat menggunakannya untuk mengirim gambar dan deskripsi produk kepada pelanggan serta informasi lain yang mungkin mereka minati. Saat ini, tidak ada kemampuan untuk membayar melalui WhatsApp, tetapi ini adalah fitur yang sedang dipertimbangkan Meta.
[Gambas:Video CNBC]
Mark Zuckerberg Seret Anggaran, Metaverse Bakal Mandek?
(dem)