Perkembangan Teknologi

BagiData: Jual Data 'Halal' dari Startup Besutan Telkom

Bernhart Farras, CNBC Indonesia
11 February 2019 16:23
BagiData: Jual Data 'Halal' dari Startup Besutan Telkom
Foto: Cofounder CMO bagidata Adilla Kassandra (kiri) dan Cofounder CEO bagidata Ikhwan reza (kanan) (CNBC Indonesia/Bernhart Farras)
Jakarta, CNBC Indonesia - Perusahaan Rintisan atau biasa di sebut startup sudah sangat menjamur di Indonesia. Meski memiliki definisi yang berbeda-beda mulai banyak perusahaan yang mengklaim telah mendirikan startup.

Salah satunya Badan Usaha Milik Negara (BUMN), PT Telekomunikasi Indonesia (Telkom) memiliki cara yang unik dalam menjaring startup. Biasanya, startup jebolan venture capital, terdiri dari 2 sampai 3 orang penemu yang memiliki kepemilikan dan wajib sudah memiliki Minimum Viable Product (MVP) serta memperlihatkan potensi skalabilitas.

Dengan bekal tersebut, para co-founder dapat mengirimkan profil startup ke venture capital dan menunggu balasan untuk kerjasama dalam pendanaan. Jika sukses untuk di investasi berkisar dari pendanaan US$50.000 (Rp 702 juta) pada fase seed funding hingga US$5 juta pada fase early funding (Seri A/B), biasanya 5% - 20% kepemilikan saham startup akan diserahkan untuk investor pada setiap rondenya.

BUMN ini justru menjaring startup melalui metode kompetisi dengan membuat sebuah acara bernama Socio Digi Leader yang menyaring startup dari 100 besar hingga tercapai finalis 20 startup. Pada acara ini co-founder sudah memiliki tim dengan bermodalkan hanya ide hingga MVP. Lalu para co-founder dari startup yang berbeda-beda akan dipertemukan dalam inkubasi untuk "ujian".

Jika startup lulus ujian, maka startupnya dapat dilanjutkan dan jika tidak maka co-founder harus pindah ke startup lain yang ingin menampungnya. Uniknya lagi, sejak masa inkubasi, co-founder menjadi karyawan di Telkom dan belum memiliki kepemilikan saham atas startup yang Ia bangun.

Dalam wawancara ekslusif dengan Bernhart Farras dari CNBC Indonesia di Telkom Landmark Tower, Jumat (8/2/2019), Co-founder dan CEO BagiData Ikhwan Reza serta Co-founder dan CMO Bagidata Adilla Kassandra menceritakan startup yang Ia jalani.

BagiData adalah salah satu startup yang berhasil lulus "ujian" tetapi belum lulus "graduation". Terhitung sejak Januari 2018, BagiData fokus di ranah Big Data di dalam naungan Telkom.

"Saat ini BagiData belum graduation. Ketika sudah di tahap itu, startup ini dapat menjadi anak usaha Telkom atau anak dari anak usaha telkom," kata Ikhwan. "Pendaftaran Perseroan Terbatas (PT) juga dilakukan setelah graduation."

Ditanya perihal kepemilikan, Ikhwan menjawab itu "seharusnya sih pas graduation itu sudah jelas."

Bagidata adalah startup yang menciptakan aplikasi untuk monetisasi data pengguna dengan izin pengguna. Ikhwan menjelaskan Bagidata "itu bisnis permission based profiling yang berangkat dari nilanya yaitu membangun kesadaran masyarakat bahwa data itu penting apalagi data pribadi yang harus dilindungi."

"Jadi ga sembarangan ngasih data diluar dan sebagainya. Nah kasih aja ke BagiData dan mendapatkan keuntungan," tambahnya.

Data-data yang dikumpulkan BagiData adalah KTP, data profil utama seperti email, nama, umur, alamat, pekerjaan serta integrasi media sosial seperti Facebook dan Instagram

Mengaku memiliki perbedaan, BagiData secara terang-terangan menggunakan data pengguna untuk kebutuhan marketing. Ikhwan menjelaskan bahwa pengguna dapat menyetor data ke BagiData untuk mendapatkan keuntungan. 

Produk dan bisnis BagiData

Hingga saat ini BagiData memiliki 2 produk yang mengumpulkan data pengguna dan digunakan untuk kegiatan marketing dan serta karyawan atau disebut applicant profiling

Produk andalan dari BagiData adalah marketing. Di sini pengguna bisa mendapatkan keuntungan dengan memperbolehkan aplikasi untuk mengirimkan promosi ke akun yang terintegrasi dan ponsel pengguna. Selain itu pengguna juga dapat memperoleh keuntungan dengan cara menonton video iklan di aplikasi BagiData. Saya dia tidak menyebutkan berapa fee yang diberikan kepada pemilik akun dan pengguna.

Selain marketing, BagiData juga menyediakan solusi untuk perusahaan yang ingin menyeleksi karyawan dengan cepat karena aplikasi BagiData melakukan pengumpulan data akun digital.

Ikhwan mengaku dalam 8 bulan ini platformnya telah dipakai oleh BUMN besar dan sudah berhasil mengumpulkan 18.000 pengguna untuk solusi marketing.

"Marketing sama applicant profiling saat ini udah dicoba ada di salah satu BUMN besar tapi jangan disebut merek lah. Kami dapat menghemat waktu seleksi karyawan bisa hingga 90% (lebih cepat)," kata Ikhwan. 



Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular