Jakarta, CNBC Indonesia - Perlahan namun pasti Telkomsel kini bertransformasi dari perusahaan telekomunikasi menjadi perusahaan digital telekomunikasi. Ini guna menjawab mempercepat Indonesia sebagai negara digital.
Transformasi ini tidak membuat Telkomsel meninggalkan bisnis utama dalam bidang telekomunikasi. Telkomsel tetap menjadi operator seluler yang menyediakan jasa layanan telekomunikasi dan internet.
Transformasi ini hanya menambah cakupan luas bisnis yang dikembangkan oleh anak usaha PT Telkom Indonesia Tbk (TLKM) ini. Kini Telkomsel aktif mengembangkan sistem ekonomi digital guna mengakselerasi pembangunan bangsa.
Salah satu aktivitas yang paling kentara dari transformasi ini adalah aktifnya Telkomsel untuk mendanai startup pontensial. Melalui anak usahanya Telkomsel Mitra Inovasi (TMI), Telkomsel telah menyuntikkan dana lebih dari US$40 juta dalam pengembangan startup seperti Kredivo, PrivyID, Qlue, Halodoc, Tanihub, Tada, SiCepat, dan Inspigo.
Telkomsel juga secara langsung sudah menyuntikkan dana di PT Karya Anak Bangsa (Gojek) dengan total nilai US$450 juta. Kolaborasi ini punya misi besar mendigitalisasi jutaan UMKM yang selama ini jadi tulang punggung ekonomi Indonesia. Membawa UMKM naik kelas menjadi bisnis kekinian.
Suntikan dana ini tidak boleh dipandang sebagai aksi bakar uang, namun harus dilihat sebagai investasi masa depan untuk memperkuat ekosistem. Dalam dunia digital, ekosistem menjadi kunci utama agar dapat memenangkan persaingan.
Dengan ekosistem yang terpadu dengan startup, Telkomsel akan dapat melayani pelanggan dengan lebih baik. berbagai kebutuhan pelanggan akan mampu dilayani oleh Telkomsel. Istilahnya Telkomsel akan menjadi super app yang menawarkan one stop solution bagi pelanggannya.
Direktur Eksekutif ICT Institute, Heru Sutadi, mengatakan langkah Telkomsel dengan berinvestasi pada startup terutama Gojek sudah tepat. Sebab ini merupakan upaya membangun dan memperluas ekosistem.
"Kemajuan perusahaan digital adalah mampu membangun, mempertahankan dan memperluas ekosistem. Ekosistem transportasi online merupakan wilayah baru yang bisa dioptimalkan kini dan ke depannya," ujarnya kepada CNBC Indonesia, Rabu (10/11/2021).
Berlanjut ke halaman berikutnya >>>>
Peneliti Institute for Development of Economic and Finance (INDEF), Nurul Huda, mengungkapkan keputusan Telkomsel berinvestasi pada startup merupakan fondasi untuk menjadi digital ecosystem company. Core Business Telkomsel pun merupakan dasar di bisnis teknologi dan informatika. Sebab semua butuh akses internet.
"Dengan suntikan dana Telkomsel ke Gojek ataupun lainnya, bisa membuat langkah Telkomsel jika ingin bekerja sama dengan startup tersebut lebih mudah. Langkah ini juga dinilai sebagai investasi saham ke perusahaan potensial IPO ke depannya. Jadi secara nilai akan menguntungkan," terangnya.
Ekonom Bhima Yudistira menambahkan, investasi ke startup ini juga bagian dari skema kerja sama untuk mendorong ekosistem digital, sehingga Telkomsel tidak hanya menjadi penikmat bisnis jaringan komunikasi saja tetapi juga terlibat dari bisnis digital.
"Kolaborasi ini diharapkan mampu mendongkrak pendapatan dan market share Telkomsel. Contohnya kerja sama paket data dengan driver Gojek. Setidaknya dengan asumsi 1,7 jtau mitra driver dikalikan saja profit yang dinikmati Telkomsel. Ini baru dari driver ojek online, belum dari potensi kerja sama lainnya seperti mitra GoFood," terangnya.
Co-founder dan Managing Partner Ideasource Venture Capital, Edward Ismawan, menambahkan suntikan modal ke startup yang dilakukan oleh Telkomsel bisa menguntungkan induknya Telkom Indonesia seperti yang dilakukan SoftBank dahulu ke Alibaba. Investasi ini bisa mendongkrak valuasi Telkom di pasar modal.
"Saham-saham teknologi sudah terbukti memimpin top ranking kapitalisasi pasar di bursa global khususnya Amerika Serikat sejak belasan tahun lalu," terangnya.
Kartika Sutandi, co-founder Jarvis Asset Management, juga punya pandangan yang hampir sama. Investasi US$450 juta Telkomsel di Gojek dan Tokopedia (GoTo) akan berdampak pada harga saham Telkom.
"Saya optimis harga saham Telkom setelah GoTo IPO kelak akan tiga kali dari harga sekarang. Harga saham Telkom akan terus tumbuh ketika Telkom dan Telkomsel terus investasi di perusahaan digital. Saat ini seluruh perusahaan multi nasional termasuk perusahaan telekomunikasi global berinvestasi di perusahaan digital," terangnya.
Perhitungannya, ketika GoTo IPO atau mencatatkan harga sahamnya di bursa, maka nilai awal investasi Telkomsel sebesar US$450 juta atau setara Rp 6,5 triliun akan bertambah sebesar Rp 2,8 triliun.
"Jika dibandingkan laba Telkom tahun 2020 Rp 29,6 triliun, maka keuntungan bersih investasi Telkomsel di Gojek setara dengan 21,3% dari keuntungan Telkom. Memang investasi di perusahaan digital akan tumbuh lebih besar dari perusahaan konvensional,"ungkap Kartika.