
Startup Bakar Uang Demi Gali 'Tambang Emas', Gimana Caranya?
Rahajeng Kusumo Hastuti, CNBC Indonesia
08 January 2020 16:06

Jakarta, CNBC Indonesia - Startup dianggap sebagai bisnis masa depan. Namun banyak yang mengkritik praktik startup bakar uang dengan diskon dan cashback yang lazim dijalankan karena tak menunjukkan keberlanjutan bisnis.
Lalu, kenapa investor mau menyuntikkan miliaran dolar untuk dibakar startup?
Menteri Riset dan Teknologi Bambang Brodjonegoro mengatakan bakar uang merupakan bisnis model baru dalam ekonomi digital. Investor bersedia suntik dana ke startup karena fokusnya pada masa depan.
"Di balik startup sukses yang utamanya digital berbasis paltform ada tambang emas yang bisa dieksplor nanti atau tambang emas yang gak terlalu kelihatan, tapi sebenarnya itu yang jadi tulang punggung yakni data," ujar Bambang Brodjonegoro dalam wawancara dengan CNBC Indonesia TV, Rabu (8/1/2020).
Bambang menambahkan dulu data science dianggap sebagai statistik saja, sekarang bila bicara data science maka itu adalah big data dan berasal dari kegiatan digital.
"Simpel-nya big data berasal dari ponsel, kalau dia punya pelanggan jutaan dengan demografi yang berbeda, akan mendapatkan big data yang lebih dahsyat, ini langsung menggambarkan karakter konsumen," terangnya.
Bambang mengungkapkan jika investor menguasai big data tersebut maka akan terlihat prospek keuntungan dia di masa depan tentunya keuntungan yang jauh lebih besar dibandingkan dengan uang yang dibakar startup saat ini.
"Jadi ada bisnis model yang fokus pada masa depan, dan enggak langsung muncul dari bisnisnya tapi disimpan dan diinvestasikan buat masa depan, di mana masa depannya itu diperkirakan akan lebih besar dan bisa menutupi aksi bakar uang diambil saat ini. Startup adalah platform yang ujungnya menghasilkan data," jelasnya.
(roy/roy) Next Article Bukalapak PHK Karyawan, Simalakama Strategi Bakar Uang
Lalu, kenapa investor mau menyuntikkan miliaran dolar untuk dibakar startup?
Menteri Riset dan Teknologi Bambang Brodjonegoro mengatakan bakar uang merupakan bisnis model baru dalam ekonomi digital. Investor bersedia suntik dana ke startup karena fokusnya pada masa depan.
Bambang menambahkan dulu data science dianggap sebagai statistik saja, sekarang bila bicara data science maka itu adalah big data dan berasal dari kegiatan digital.
"Simpel-nya big data berasal dari ponsel, kalau dia punya pelanggan jutaan dengan demografi yang berbeda, akan mendapatkan big data yang lebih dahsyat, ini langsung menggambarkan karakter konsumen," terangnya.
Bambang mengungkapkan jika investor menguasai big data tersebut maka akan terlihat prospek keuntungan dia di masa depan tentunya keuntungan yang jauh lebih besar dibandingkan dengan uang yang dibakar startup saat ini.
"Jadi ada bisnis model yang fokus pada masa depan, dan enggak langsung muncul dari bisnisnya tapi disimpan dan diinvestasikan buat masa depan, di mana masa depannya itu diperkirakan akan lebih besar dan bisa menutupi aksi bakar uang diambil saat ini. Startup adalah platform yang ujungnya menghasilkan data," jelasnya.
(roy/roy) Next Article Bukalapak PHK Karyawan, Simalakama Strategi Bakar Uang
Tags
Related Articles
Recommendation

Most Popular