Bukalapak PHK Karyawan, Simalakama Strategi Bakar Uang

Redaksi, CNBC Indonesia
10 September 2019 18:41
Bukalapak PHK Karyawan, Simalakama Strategi Bakar Uang
Foto: infografis/infografis Persaingan Toko Online di Indonesia/Aristya Rahadian Krisabella
Jakarta, CNBC Indonesia - Bukalapak memutuskan untuk melakukan restrukturisasi organisasi dengan Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) karyawan di beberapa divisi. PHK tersebut disebut-sebut karena dampak dari ketatnya persaingan dan dampak negatif strategis bakar uang.

Ketua umum Asosiasi e-Commerce Indonesia (idEA) Ignatius Untung mengatakan, pada dasarnya e-commerce harus bisa menyeimbangkan strategi jangka panjang dan pendek agar bisa bertahan.


"Ya pada dasarnya harus bisa mem-balance short term (jangka pendek) dan long term (jangka panjang). Dari sisi spending (pengeluaran), hiring (perekrutan), termasuk juga product development (pengembangan produk)," kata Ignatius Untung, seperti dikutip dari detikcom, Selasa (10/9/2019).

Ignatius Untung menambahkan e-commerce juga harus bijaksana dalam mengalokasikan dana yang dimiliki. Salah satunya adalah kebiasaan bakar uang dan memberikan berbagai promo.

Menurut Untung, kebiasaan bakar uang tersebut memang membuat e-commerce menjadi lebih kompetitif. Cuma, bila pengelolaannya tak hati-hati justru bisa membuat perusahaan merugi.

"Walaupun sejujurnya memang nggak mudah, terutama karena bakar uangnya juga sudah dilakukan beramai-ramai. Kalau nggak ikutan ya memang jadi kurang kompetitif," tuturnya.

Strategi bakar uang memang menjadi senjata utama e-commerce untuk menarik pembeli. Masyarakat Indonesia dimanjakan dengan ada diskon. Namun sisi lainnya e-commerce harus menanggung tambahan beban karena menanggung beban dari diskon yang diberikan.

Biasanya untuk menutup beban atau memberikan diskon pada pembeli e-commerce sangat mengandalkan suntikan dana dari investor.


Lanjut ke halaman berikutnya >>>


Sebelumnya, CNBC Indonesia memberikan Bukalapak melakukan PHK sejumlah karyawan. Menurut manajemen langkah ini dilakukan untuk menjamin visi perusahaan untuk terus tumbuh.

Head of Corporate Communication Bukalapak Intan Wibisono mengatakan Bukalapak perlu menata diri setelah tumbuh besar secara cepat dalam waktu singkat.

"Di skala perusahaan seperti ini tentunya kami perlu untuk menata diri dan mulai beroperasi layaknya perusahaan yang sudah dewasa atau bisa kami sebut sebagai a grown up company," ujarnya kepada CNBC Indonesia melalui layanan WhatsApp, Selasa (10/9/2019).

Intan Wibisono menambahkan langkah ini terutama untuk menjamin visi Bukalapak untuk terus tumbuh sebagai e-commerce berkelanjutan dalam jangka panjang.

"Keberlanjutan penting bagi kami ketika pertumbuhan GMW [Gross Merchandise Value] menjadi indikator penting bagi e-commerce. Perusahaan kami telah berkembang ke tahap selanjutnya dan telah berhasil menghasilkan peningkatan dalam monetisasi, memperkuat profitabilitas, yang berjalan dengan baik dan bahkan di atas harapan kami," jelas Intan Wibisono.

"Yang jelas kami menata diri secara terbatas dan selektif supaya kami bisa fokus untuk bisa implementasi strategi bisnis jangka panjang."

Pages

Tags


Related Articles
Recommendation
Most Popular