Investor Kian Waspada, Mulai Pelototi Aksi Bakar Uang Startup

Ferry Sandi, CNBC Indonesia
25 November 2019 17:23
Investor kini mulai melihat struktur pendorong pertumbuhan startup agar tidak berinvestasi pada startup yang jual rugi.
Foto: Freepik
JAKARTA, CNBC Indonesia - Kasus startup co-working space milik SoftBank, WeWork menjadi pelajaran berharga bagi para investor startup atau venture capital. Pasalnya, SoftBank harus mengeluarkan dana US$9,5 miliar untuk selamatkan WeWork dari kebangkrutan.

Padahal selama ini WeWork dikenal sebagai startup dengan pertumbuhan pesat. Dalam beberapa tahun saja valuasinya naik menjadi US$47 miliar. Namun karena masalah tata kelola dan kelakuan pendirinya, valuasi perusahaan sekarang tinggal US$8-9 miliar.


Bahkan WeWork melaporkan kerugian cukup besar pada kuartal III-2019. WeWork mencatatkan kerugian hingga US$1,25 miliar (unadjusted).

Director Mandiri Capital Indonesia Joshua Agusta menyebut perusahaan seperti WeWork melakukan strategi bisnis yang salah. Bahkan, dia menyebutnya sebagai strategi sogokan.

"Kaya WeWork nyogok sebenarnya kan. Iya dong, i mean you have produk harga 100 dijual harga 80 gitu kan. Ya kan. That's what they do. That's what high growth startup hari ini," katanya di Jakarta, Senin (25/11/2019).

Diakuinya, kerugian yang dirasakan oleh WeWork menjadi peringatan bagi investor atau venture yang ingin menanamkan modalnya. Tiap aspek dari startup yang akan ditanamkan modalnya perlu dilihat secara detil.

"Yang pasti hari-hati yes. In term of the way mereka ngeliat growth lagi. Jadi waktu mereka lihat satu company tumbuhnya cepat, mereka akan lihat structure dari growth tersebut," katanya.

Struktur bisnis yang dimaksud adalah konsumen akan tetap setia dengan kepuasan yang didapat dari pengalaman menggunakan produk. Untuk menarik di awal, strategi bakar uang lazim terjadi. Joshua menyebut itu tidak salah, namun perlu ukuran yang jelas dalam penerapannya. 

"Dibatasi sampe batas dimana ibarat unit ekonomi positif,enggak negatif. Bukan bakar duit buat beli user. selama ini mereka bakar duit (beli user)," paparnya.


(roy/roy) Next Article Kisah Startup yang Gulung Tikar Walau Modal Triliunan

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular