
Perkembangan Teknologi
Ada Startup Unicorn Tapi Inklusi Keuangan Rendah, Kok Bisa?
Monica Wareza, CNBC Indonesia
15 November 2018 11:49

Jakarta, CNBC Indonesia - Menteri Keuangan Sri Mulyani menyebutkan bahwa lebih setengah dari penduduk Indonesia masih belum terjangkau inklusi keuangan. Padahal, Indonesia sudah memiliki unicorn seperti Bukalapak, Tokopedia dan Go-Jek yang dinilai mampu melakukan penetrasi inklusi keuangan secara cepat.
Dalam kesempatan sebagai pembuka gelaran Indonesia Banking Expo (IBEX) 2018, dia menyampaikan bahwa berdasarkan global index yang dilakukan oleh World Bank, inklusi keuangan Indonesia masih berada di posisi 48,9%. Meski naik dari 36%, Indonesia dinilai masih tertinggal, sama dengan India.
"Ini artinya 50% masyarakat Indonesia excluded dan belum masuk depsite kita punya unicorn," kata Sri Mulyani di Hotel Fairmont, Jakarta, Kamis (15/11).
Menurut dia, tiga unicorn yang tidak hanya digunakan di kota besar namun juga ke kota-kota di pelosok Indonesia mampu menjadi penetrasi keuangan di sisi digital. Namun, masih perlu didukung dengan ketersediaan infrastruktur sehingga bsia dipastikan bahwa digital ekonomi ini bisa diakses oleh seluruh masyarakat yang saat ini masih 'excluded' menjadi 'included'.
Perkembangan digital ekonomi disebutkan tak bisa dihindarkan dari berkembangnya teknologi. Sehingga diharapkan dengan adanya perkembangan ini, industri perbankan juga bisa menyerapnya agar tak tertinggal.
Oleh karena itu, saat ini pemerintah berfokus untuk membangun infrastruktur baik itu hub maupun infrastruktur agar masyarakat bisa mengakses digital. Langkah yang dilakukan seperti membangun satelit yang bisa mengcover seluruh wilayah Indonesia.
Selain itu, perkembangan teknologi ini juga perlu didukung dengan kualitas sumber daya manusia yang mampun mengoperasikannya. Saat ini kualitas SDM di Indonesia dinilai juga masih terbatas dari segi pendidikan.
"Kalau di fintech digital econoomy kita bicara segmen populasi yang dikenal dan kualitas SDM yang punya pendidikan dan bisa menggunakan itu masih terbatas," lanjut dia.
(roy/roy) Next Article Bank Terkendala, OJK Dorong Fintech Ciptakan Inklusi Keuangan
Dalam kesempatan sebagai pembuka gelaran Indonesia Banking Expo (IBEX) 2018, dia menyampaikan bahwa berdasarkan global index yang dilakukan oleh World Bank, inklusi keuangan Indonesia masih berada di posisi 48,9%. Meski naik dari 36%, Indonesia dinilai masih tertinggal, sama dengan India.
"Ini artinya 50% masyarakat Indonesia excluded dan belum masuk depsite kita punya unicorn," kata Sri Mulyani di Hotel Fairmont, Jakarta, Kamis (15/11).
Oleh karena itu, saat ini pemerintah berfokus untuk membangun infrastruktur baik itu hub maupun infrastruktur agar masyarakat bisa mengakses digital. Langkah yang dilakukan seperti membangun satelit yang bisa mengcover seluruh wilayah Indonesia.
Selain itu, perkembangan teknologi ini juga perlu didukung dengan kualitas sumber daya manusia yang mampun mengoperasikannya. Saat ini kualitas SDM di Indonesia dinilai juga masih terbatas dari segi pendidikan.
"Kalau di fintech digital econoomy kita bicara segmen populasi yang dikenal dan kualitas SDM yang punya pendidikan dan bisa menggunakan itu masih terbatas," lanjut dia.
(roy/roy) Next Article Bank Terkendala, OJK Dorong Fintech Ciptakan Inklusi Keuangan
Tags
Related Articles
Recommendation

Most Popular