
Riset Terbaru: Belanja Online Tingkatkan Inklusi Keuangan

Jakarta, CNBC Indonesia- RisetĀ LPEM Fakultas Ekonomi Bisnis Universitas Indonesia menunjukan Pandemi Covid-19 mengubah perilaku masyarakat dalam bertransaksi. Pasalnya, dalam transaksi e-commerce banyak memperluas akses keuangan masyarakat.
Penelitian ini menyebutkan salah satu e-commerce Tokopedia sebagai platform digital turut mendorong adopsi metode pembayaran digital maupun inklusi keuangan pelaku usaha dan konsumen. LPEM UI mencatat pembayaran digital melalui e-wallet dan transfer melalui virtual account mendominasi transaksi hampir 60%.
Sementara untuk pengguna baru E-wallet terverifikasi dan Mobile maupun internet Banking merupakan dua produk keuangan yang paling banyak didaftarkan saat pandemi ini dengan kisaran 40% dari transaksi yang ada. Meski ada hampir 30% pengguna memilih untuk tidak mendaftar produk apapun.
Penelitian ini juga menunjukan keinginan masyarakat untuk berbelanja masih tinggi terutama secara online. Hal ini seiring dengan kondisi pandemi Covid-19 yang masih berlangsung, dan membuat aktivitas berbelanja secara langsung berkurang.
Selain itu, minat terhadap aktivitas online pun diperkirakan tetap akan ada meski nantinya pandemi ini berakhir. Berdasarkan penelitian yang dilakukan terhadap konsumen Tokopedia, untuk konsumen yang terdaftar sebelum pandemi Covid-19 sebanyak 60% mengatakan akan tetap berbelanja online setelah pandemi berakhir.
Sementara sisanya akan melihat pada perbandingan harga yang ditawarkan oleh merchant online. Begitu pula untuk konsumen yang baru terdaftar ketika mendekati pandemi dan di tengah pandemi rata-rata mengungkapkan masih tertarik untuk belanja secara online.
Bahkan untuk masyarakat dengan pengeluaran lebih dari Rp 10 juta lebih dari 70% memilih untuk berbelanja secara online. Sementara 50% masyarakat dengan pengeluaran Rp 500.000-1.000.000 mengatakan masih akan membandingkan harga secara online dan offline. Belanja secara online pun semakin diminati karena dinilai menjadi hiburan ketika banyak menghabiskan aktivitas di rumah.
Kepala LPEM FEB UI, Riatu Mariatul Qibthiyyah mengatakan hal menarik lainnya dari hasil Riset LPEM FEB UI adalah ditemukan e-wallet terverifikasi dan mobile/internet banking adalah dua produk keuangan yang paling banyak didaftarkan saat pandemi.
"Selain itu, transaksi melalui virtual account dan e-wallet juga banyak dipilih selama pandemi," ujarnya, belum lama ini.
Belanja online menjadi alternatif masyarakat untuk memenuhi kebutuhan sekaligus mengurangi resiko penyebaran virus di tempat ramai. Riatu mencatat, rata-rata pengeluaran bulanan konsumen sebelum dan saat pandemi di Tokopedia meningkat 71%.
Selanjutnya, riset LPEM FEB UI mengungkapkan bahwa transaksi masyarakat untuk memenuhi kebutuhan kesehatan, hobi dan tagihan meningkat saat pandemi.
"Platform belanja online Tokopedia semakin diandalkan berbagai kalangan. Konsumen baru dari kalangan ibu rumah tangga, pelajar, mitra aplikasi online, wirausaha tanpa karyawan dan pekerja lepas meningkat di masa pandemi," imbuh Riatu.
(dob/dob)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Tahap-tahap & Cara Mengaktifkan Shopee PayLater
