Begini Perubahan Pola Belanja di Toko Online Selama Pandemi

Yuni Astutik, CNBC Indonesia
29 March 2021 13:09
Ilustrasi Tokopedia ecommerce
Foto: Ilustrasi Tokopedia (CNBC Indonesia/ Andrean Kristianto)

Jakarta, CNBC Indonesia - Hasil riset Lembaga Penyelidikan Ekonomi dan Masyarakat Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia (LPEM FEB UI) pada 2020 mencatat bahwa sebesar 42,1% konsumen toko online melaporkan peningkatan pengeluaran saat pandemi.

Seiring dengan Pandemi Covid-19, peningkatan pengeluaran terjadi pada konsumsi kesehatan, hobi, dan tagihan. Tercatat terdapat peningkatan 44,3% pengeluaran istri di toko online untuk produk esensial seperti masker, produk kesehatan dan makanan. Sementara untuk hobi terjadi peningkatan 14,6% dan tagihan sebanyak 19,5% 

Berbeda dengan ibu, selama pandemi peningkatan konsumsi anak terjadi pada produk yang berhubungan dengan games atau permainan mencapai 32,8%. Sementara itu, untuk produk kesehatan meningkat 35,8% dan tagihan meningkat 14,5%.

Berikutnya untuk suami peningkatan pengeluaran untuk membayar tagihan seperti listrik, air dan internet sebesar 22%. Sementara untuk produk kesehatan terjadi peningkatan 31,2% dan hobi sebanyak 24,6%.

Masih pada hasil riset, tak heran jika berbelanja online kian diminati. Sebanyak 71% memilih Tokopedia selanjutnya 53% menggunakan platform online lainnya dan 16% orang memilih belanja offline.

Alasan konsumen memilih belanja online karena promo menarik selama PSBB, harga lebih murah, lebih banyak waktu luang mengakses online shop hingga menghindari kontak virus.

Lebih jauh hasil riset ini juga menjelaskan bahwa konsumen baru dari kalangan ibu rumah tangga, pelajar, mitra aplikasi online, wirausaha tanpa karyawan dan pekerja lepas meningkat saat pandemi.

Bagi konsumen yang bekerja dari kantor, jumlah konsumen lama tercatat 35%, selanjutnya konsumen baru belanja saat pandemi tapi pernah belanja sebelumnya tercatat 26%. Adapun untuk konsumen yang baru berbelanja saat pandemi mencapai 25,5%.

Data menarik lainnya adalah, jumlah konsumen dari kalangan pelajar yang berbelanja melalui online saat pandemi lebih tinggi yaitu mencapai 14,2%. Tercatat hanya 7,5% pelanggan lama dan 12,4% pelanggan yang berbelanja secara online saat pandemi namun sebelumnya pernah belanja di e-commerce.

"Platform belanja online Tokopedia semakin diandalkan berbagai kalangan. Konsumen baru dari kalangan ibu rumah tangga, pelajar, mitra aplikasi online, wirausaha tanpa karyawan dan pekerja lepas meningkat di masa pandemi," ujar Kepala LPEM FEB UI, Riatu Mariatul Qibthiyyah.

Sebelumnya, riset yang sama mengungkapkan bahwa 7 dari 10 pelaku usaha di Tokopedia mengalami kenaikan volume penjualan dengan median sebesar 133%.

Berdasarkan hasil riset, tiga provinsi dengan peningkatan penjualan pelaku usaha tertinggi di Tokopedia yaitu NTB (144,6%), Sulawesi Tengah (73,4%) dan Sulawesi Selatan (73,3%). Sementara tiga provinsi dengan peningkatan jumlah pelaku usaha tertinggi di Tokopedia selama pandemi adalah Bali (66,2%), Yogyakarta (42,2%) dan DKI Jakarta (28,3%)


(dob/dob)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Tokopedia Catat Penambahan 2 Juta Penjual Baru Saat Pandemi

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular