Apa Kabar Rights Issue Muamalat?

Roy Franedya, CNBC Indonesia
14 January 2019 14:47
Bank Muamalat berencana menerbitkan saham baru dengan target Rp 2 triliun yang akan diserap konsorsium investor yang dipimpin Ilham Habibie.
Foto: CNBC Indonesia/ Andrean Kristianto
Jakarta, CNBC Indonesia - Meskipun 3 bulan telah berlalu sejak mendapatkan izin Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB), namun Penawaran Umum Terbatas VI PT Bank Muamalat Tbk yang ditargetkan meraup Rp 2 triliun belum juga memperlihatkan titik terang.

Berdasarkan prospektus yang pernah diterbitkan sebelumnya, rights issue tersebut seharusnya telah selesai pada pekan lalu karena indikasi jadwal pelaksanaan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (HMETD) selesai pada 9 Januari 2019.

Ketika dikonfirmasi, manajemen tidak memberikan jawaban. Direktur utama Bank Muamalat Ahmad Kusna Permana, tidak merespons pertanyaan yang disampaikan lewat pesan singkat, Senin (14/1/2019). Ketua konsorsium investor Bank Muamalat, Ilham Habibie juga tak merespons, begitu juga Juru Bicara OJK Sekar Putih.

Berdasarkan laporan keuangan bulanan November 2018, perseroan belum juga menerima dana setoran modal dari investor baru dalam rangka rights issue. Dana setoran modal dari investor baru umumnya wajib disetorkan terlebih dahulu dalam escrow account sebelum rights issue dilaksanakan.

Ini yang terjadi ketika sebelumnya Minna Padi Investama berminat meminang bank syariah pertama di Indonesia pada tahun 2017 silam. Perusahaan investasi milik Setiawan Ichlas tersebut menyetorkan dana setoran modal lebih dari Rp 1,5 triliun, yang kemudian ditarik kembali karena rights issue dibatalkan.

Nah, yang menarik sekitar 1 bulan setelah RUPSLB pengesahan izin rights issue pada 11 Oktober 2018, Bank Muamalat tidak lagi memiliki peringkat perusahaan di Pefindo. Berdasarkan siaran pers Pefindo pada 12 November 2018, penarikan peringkat perusahaan beserta MNTN Syariah I/2017 dan MTN Syariah Subordinasi I/2017, merupakan permintaan dari Bank Muamalat.

Peringkat terakhir Bank Muamalat sebelum ditarik oleh Pefindo adalah A dengan credit watch dengan implikasi negatif. Adapun MTN Syariah I/2017 memiliki peringkat A dan MTN Syariah Subordinasi I/2017 peringkat BBB+ (triple B plus).

Sebelumnya, Bank yang dipimpin oleh Direktur Utama Achmad Kusna Permana ini berencana untuk menerbitkan 20 miliar saham baru atau setara dengan 66,21% kepemilikan. Adapun harga nominal saham ditetapkan sebesar Rp 100.

Setiap 10 pemegang saham lama berhak atas 19 HMETD, yang masa setiap 1 HMETD berhak untuk dieksekusi menjadi 1 saham baru.

[Gambas:Video CNBC]


(roy/tas) Next Article Tertunda 3 Kali, Bank Muamalat Gelar Rights Issue Rp 3,29 T

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular