Ilham Habibie Cs, Sang Penyelamat Bank Muamalat

Roy Franedya & Monica Wareza, CNBC Indonesia
29 September 2018 09:40
Tercatat sejak 2015, Muamalat mengalami masalah permodalan.
Foto: Muamalat
Jakarta, CNBC Indonesia -- PT Bank Mualamat Indonesia Tbk., bank syariah pertama di Tanah Air, sedang mengalami masalah. Tercatat sejak 2015, Muamalat mengalami masalah permodalan.

Penyebabnya, pemegang saham lama enggan menyuntikkan dana segar. Puncaknya terjadi pada 2017. Rasio kecukupan modal (capital adequacy ratio/CAR) turun menjadi 11,58%. Angka itu masih dalam batas aman karena konsesi Basel III untuk CAR minimal 12% untuk menyerap risiko secara countercyclical.

Kinerja Bank Muamalat tergerus lonjakan pembiayaan bermasalah (non-performing finance/NPF). NPF bank syariah itu sempat di atas 5%, lebih tinggi dari batas maksimal ketentuan regulator.

Akan tetapi, pada kuartal I-2018 NPF bank tersebut membaik ke level 4,76%. Otoritas Jasa Keuangan menyebutkan, untuk menyelamatkan kondisi ini, setidaknya dana segar yang diperlukan mencapai kisaran Rp 4 triliun-Rp 8 triliun.

Satu per satu investor pun diisukan bakal 'menyelamatkan' Muamalat. Mulai dari PT Minna Padi Investama Sekuritas Tbk (PADI) hingga PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI). Namun semua menemui jalan buntu karena berbagai alasan.

Pekan ini, pencarian investor yang bakal menyelamatkan Muamalat menemui titik terang. Bertempat di kantor OJK di kawasan Bank Indonesia (BI), Jumat (28/9/2018), Komisaris Utama Muamalat Ilham Habibie mewakili konsorsium calon investor baru menemui OJK.

Selain Ilham, ada pula Lynx Asia, SSG Capital, dan keluarga Arifin Panigoro.

"Pihak konsorsium berkonsultasi mengenai anggota konsorsium, rencana jumlah yang akan diinvestasi dan tahapannya. OJK menyambut baik dan tadi minta memenuhi administratif yang harus dilengkapi untuk disampaikan kepada OJK," kata Deputi Komisioner Bidang Strategi dan Logistik OJK Anto Prabowo.

Meski demikian, Anto masih enggan menyebutkan berapa dana yang akan disuntikkan ke Muamalat. Menurut dia, nilai tersebut nanti akan disampaikan dalam Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) Muamalat pada 11 Oktober mendatang.

"Kita tunggu sampai waktunya," kata Anto.

Beberapa waktu lalu, Ilham mengungkapkan alasan utama bergabung ke dalam Muamalat. Semua tak lepas dari faktor sang ayah yang juga pendiri ICMI, BJ Habibie.

"Nah kebetulan bapak (BJ Habibie) juga dulu pemimpin dari ICMI ya jadi memang menjadi tanggung jawab saya juga memajukan Bank Muamalat," ujar Ilham, Rabu (8/8/2018).
Ilham Habibie Cs, Sang Penyelamat Bank Muamalat Foto: dok kominfo


Tahir tidak tahu
Terlepas dari hasil pertemuan kemarin, tidak ada sosok Dato Sri Tahir dalam konsorsium yang dibawa Ilham. Sebelumnya, beredar kabar bos Mayapada Grup akan masuk ke Muamalat saat konsorsium untuk membeli saham baru (rights issue) yang diterbitkan perseroan.

Tahir dikabarkan akan menyuntikkan dana hingga Rp 5 triliun, melalui tiga skema. Pertama, menyuntikkan modal langsung 2 triliun. Kedua, melalui subdebt Rp 2 triliun. Ketiga melalui line credit Rp 1 triliun.

CNBC Indonesia sudah menghubungi Tahir untuk menanyakan perihal keikutsertaan salah satu orang terkaya di Indonesia terkait langkah Ilham Cs. Namun, Tahir menjawab tidak tahu terkait hal tersebut.

(miq/miq) Next Article Ilham Babibie Masuk, Ini Daftar Pemegang Saham Baru Muamalat

Tags


Related Articles
Recommendation
Most Popular