S&P 500 dan Nasdaq menguat tipis pada sesi berombak pada hari Senin di tengah lemahnya data sektor manufaktur dan gangguan pada NYSE menyebabkan penghentian perdagangan di puluhan ekuitas.
Dow Jones Industrial Average turun 115,29 poin, atau 0,30%, menjadi 38.571,03, S&P 500 naik 5,89 poin, atau 0,11%, menjadi 5.283,40 dan Nasdaq Composite naik 93,66 poin, atau 0,56%, menjadi 16.828,67.
Pasar telah mempertimbangkan data yang menunjukkan aktivitas manufaktur AS telah melambat untuk bulan kedua berturut-turut, sehingga meningkatkan kekhawatiran pelemahan pertumbuhan ekonomi.
"Ini adalah salah satu hari di mana orang-orang menunggu katalis berikutnya dengan pergerakan berombak setelah laporan pendapatan," kata Keith Lerner, co-chief investment officer di Truist Advisory Services di Atlanta.
"Ada sedikit tarik-menarik antara pasar yang melihat melemahnya data dan ekspektasi bahwa The Fed akan menurunkan suku bunganya," tambah Lerner.
Pedagang melihat peluang 59% bahwa The Fed akan mulai menurunkan suku bunga pada bulan September, naik dari sekitar 53% sebelum data ISM dirilis, menurut alat FedWatch CME. Imbal hasil obligasi AS bertenor 10 tahun turun ke level terendah dalam dua minggu menyusul data manufaktur yang lemah.
Sektor manufaktur AS menunjukkan tanda-tanda perlambatan, dengan indeks manufaktur ISM sebesar 48,7 pada bulan Mei, menyebabkan imbal hasil Treasury dan dolar melemah. Angka di bawah 50 merupakan indikasi kontraksi. Saham-saham siklis yang kekayaannya terkait erat dengan pertumbuhan ekonomi seperti perusahaan energi, industri, dan material memimpin penurunan.
Wall Street mengalami penguatan di bulan Mei, dengan rata-rata ketiga indeks utama mencatatkan positif keenam dalam tujuh bulan terakhir. Nasdaq naik 6,9%, bulan terbaik sejak November 2023.
Namun, reli tersebut tampaknya mulai melemah menjelang akhir bulan. Ketiga rata-rata tersebut semuanya ditutup pada bulan Mei lebih dari 1% di bawah rekor tertingginya, bahkan dengan Dow Menambahkan lebih dari 500 poin pada hari Jumat. Nasdaq turun 1,1% minggu lalu sebagai saham chip, termasuk Nvidia, tersandung.
"Meskipun S&P 500 dan NDX ditutup mendekati level tertinggi sepanjang masa pada hari Jumat, dengan kondisi teknis masih lemah, sedikit rasa takut, dan sentimen tampak optimis, kami tetap berpegang pada seruan kami agar volatilitas meningkat selama musim panas," Wolfe Kepala penelitian strategi investasi Chris Senyek menulis pada hari Senin.
Minggu pertama bulan Juni penuh dengan perkembangan perekonomian lebih lanjut . Investor juga menunggu data penggajian swasta pada hari Kamis dari ADP diikuti oleh laporan pekerjaan bulan Mei pada hari Jumat.
"Ini jelas merupakan situasi menunggu dan melihat," kata Dylan Kremer, kepala investasi di Certuity. "Tetapi dengan data pendapatan yang sudah berlalu, saya pikir kita akan melihat tren aset berisiko yang lebih tinggi."
IHSG masih berada di dalam tekanan meskipun pada perdagangan kemarin menguat. Hal ini karena penurunan tajam pada dua hari perdagangan sebelumnya IHSG jatuh dalam dan membawanya berada di bawah garis moving average (MA) 200 alias breakdown.
Penguatan hari ini masih belum mampu membawa IHSG kembali di ata MA 200. Sehingga dapat disimpulkan IHSG saat ini rentan memasuki fase bearish jika tidak mampu breakout dari MA 200.
Garis MA 200 saat ini menjadi garis resisten, yakni di 7.086. Garis MA 200 terbentuk dari rata-rata pergerakan IHSG selama 200 hari. Biasanya MA 200 dijadikan indikator untuk menilai tren suatu saham.
Jika pergerakan saham berada di bawah MA 200 bisa menjadi indikasi memasuki atau sedang berada di dalam tren bearish. Setidaknya sampai terjadi crossing dan pergerakan harga berada di atas MA 200.
 Foto: Refinitiv IHSG |
Tekanan juga masih membayangi rupiah sehingga dalam jangka pendek berpotensi tetap berada di atas 16.200.
Mata uang garuda yang berada di posisi saat ini direspon oleh Bank Indonesia dengan aksi di pasar guna menstabilkan nilai tukar rupiah.
"Yang penting BI akan selalu ada di pasar, kalau dibutuhkan BI pasti akan masuk ke pasar lewat spot, maupun DNDF (Domestic Non Deliverable Forward)," kata Deputi Gubernur Senior Bank Indonesia Destry Damayanti di kompleks parlemen DPR RI, Jakarta, Senin, (3/6/2024).
Destry mengatakan BI juga bisa masuk untuk mengintervensi pasar melalui pasar Surat Berharga Negara (SBN) dia menjamin bahwa semua yang akan dibuat BI dalam menstabilkan nilai rupiah akan terukur.
Pasar keuangan Indonesia mendapatkan tekanan dari sejumlah rilis data makro dalam negeri kemarin dan proyeksi tren suku bunga bank sentral.
Dari dalam negeri, aktivitas konsumsi rumah tangga maupun produksi sepanjang Mei 2024 tampak sedang lesu. Hal ini tentu saja ini tidak baik untuk pertumbuhan ekonomi yang masih mengandalkan konsumsi.
Aktivitas manufaktur Indonesia terjun ke level terendah pada Mei 2024. Data Purchasing Managers' Index (PMI) yang dirilis S&P Global hari ini, Senin (3/6/2024) menunjukkan PMI manufaktur Indonesia jatuh ke 52,1 Mei 2024. Indeks lebih rendah dibandingkan April 2024 yakni 52,9.
PMI manufaktur Indonesia sudah melandai dalam dua bulan beruntun. PMI Manufaktur Mei 2024 bahkan menjadi yang terendah sejak November 2023 atau lima bulan terakhir.
Kendati demikian, PMI manufaktur Indonesia masih berada dalam fase ekspansif selama 33 bulan terakhir.PMI menggunakan angka 50 sebagai titik mula. Jika di atas 50, maka artinya dunia usaha sedang dalam fase ekspansi. Sementara di bawah itu artinya kontraksi.
S&P Global menjelaskan masih ekspansifnya PMI manufaktur Indonesia ditopang peningkatan produksi dan pesanan baru. S&P Global juga mengingatkan akan"awan gelap" dan banyaknya tantangan yang ada di depan.
Data menunjukkan tingkat pertumbuhan melambat dibandingkan dengan bulan-bulan sebelumnya, dan kepercayaan diri turun ke level terendah dalam empat tahun lebih.
Pesanan ekspor baru turun untuk ketiga kalinya berturut-turut semakin menunjukkan perlambatan permintaan manufaktur global yang berlanjut.
Pesanan baru secara keseluruhan meningkat tetapi dalam tingkat terlemah selama enam bulan. Dengan produksi meningkat lebih cepat daripada pesanan baru pada Mei, produsen bisa membangun kembali inventaris gudang mereka.
Sementara itu, pada Mei 2024 terjadi deflasi sebesar 0,03% secara bulanan. Biasanya, deflasi atau turunnya harga-harga barang disebabkan turunnya permintaan konsumen yang menjadi pertanda daya beli masyarakat turun.
secara tahunan inflasi terjadi sebesar 2,84%, sehingga tahun kalender terjadi inflasi 1,16% lantaran deflasi baru terjadi pada bulan ini sejak Agustus 2023.
Deflasi Mei 2024 ini merupakan pertama kalinya yang terjadi sejak Agustus 2023. Kelompok pengeluaran yang menyumbang deflasi terbesar ialah makanan, minuman, dan tembakau sebesar 0,29% dengan andil 0,08%.
Komoditas penyumbang utama deflasi adalah beras dengan andil 0,15%, daging ayam ras dan ikan segar dengan andil masing-masing 0,03%, serta tomat dan cabai rawit dengan andil masing-masing 0,02%.
Bank Indonesia (BI) telah meraup Rp 505 triliun dana asing ke dalam Sekuritas Rupiah Bank Indonesia (SRBI) dan Sekuritas Valas Bank Indonesia (SVBI).
Destry Damayanti, calon tunggal Deputi Gubernur BI, dalam fit and proper test dengan Komisi XI di DPR RI, Senin (3/5/2024) mengungkapkan bahwa dari Rp 505 triliun, sebanyak 26% atau Rp 116,15 triliun merupakan SVBI.
"Itu adalah uang segar untuk tambah supply valas. Demand valas kita (RI) memang tinggi," ungkap Destry.
Menurut Destry, kebutuhan valas Indonesia mencakup kebutuhan impor, dividen repatriasi, pembayaran utang dan lainnya. Dari besarnya permintaan, pasokan valas Indonesia dari ekspor terbatas.
Dari luar negeri kondisi rilis data PMI Manufaktur yang dihimpun oleh Caixin cukup menopang pasar keuangan RI untuk tidak jatuh lebih dalam. Sebagai catatn, China adalah mitra dagang utama, sehingga kondisi ekonomi dapat mempengaruhi hasil dagang Indonesia.
PMI Manufaktur China tercatat 51,7 pada Mei, naik dari bulan sebelumnya 51,4 dan lebih tinggi dibandingkan konsensus 51,5.
Untuk mengatasi lemahnya permintaan domestik dan krisis properti yang telah berlangsung selama bertahun-tahun, China telah meningkatkan investasi infrastruktur dan menyalurkan dana ke sektor manufaktur berteknologi tinggi untuk mendukung perekonomian secara lebih luas pada tahun ini.
Namun, dampak penuh dari dukungan kebijakan industri ini belum dirasakan oleh dunia usaha dan pekerja.
Aktivitas manufaktur AS melambat untuk bulan kedua berturut-turut pada Mei karena pesanan barang baru turun terbesar dalam hampir dua tahun, tetapi ukuran inflasi input turun kembali dari level tertinggi sejak pertengahan pada 2022.
Indeks manajer pembelian manufaktur Institute for Supply Management (ISM) Mei turun menjadi 48,7 dari 49,2 pada April. Penurunan tersebut merupakan penurunan kedua berturut-turut dan merupakan bulan kedua di bawah level 50 yang memisahkan pertumbuhan dari kontraksi. Ekonom yang disurvei oleh Reuters memperkirakan median estimasi sebesar 49,6.
Hasil ini membuat keyakinan para pelaku pasar bahwa penurunan suku bunga bank sentral AS The Federal Reserve turun hingga 2 kali dalam setahun pupus.
Mengutip perangkat FedWtach, kemungkinan penurunan suku bunga The Fed hanya terjadi sekali yakni pada pertemuan 18 September 2024. Diperkirakan suku bunga akan turun 25 basis poin menjadi 5,00 - 5,25%.
 Foto: FEDWatch FedwatchTools |
Berikut sejumlah agenda ekonomi dalam dan luar negeri pada hari ini
- Inflasi Korea Selatan periode Mei (06.00 WIB)
- Kepala Kejaksaan Negeri Jakarta Selatan memberikan keterangan pers terkait pelimpahan tersangka dan barang bukti perkara timah di lobby gedung Kejaksaan Negeri Jakarta Selatan (09.00 WIB)
- Kementerian Kesehatan akan mengadakan Puncak Peringatan Hari Tanpa Tembakau Sedunia (09.30 WIB)
- Rapat Paripurna DPR dengan agenda antara lain penyampaian LHP atas LKPP Tahun 2023 dan IHPS II Tahun 2023 beserta LHP-nya oleh BPK RI, tanggapan pemerintah terhadap pandangan fraksi atas KEMPPKF RAPBN Tahun Anggaran 2025, dan Laporan Komisi XI DPR atas hasil pembahasan fnp calon DGS BI dilanjutkan dengan pengambilan keputusan (09.30 WIB)
- Menteri ESDM memimpin rapat yang dihadiri jajaran Eselon I Kementerian ESDM di ruang Sarulla, Gedung Kementerian ESDM, Jakarta Pusat (11.00 WIB)
- Penandatanganan Nota Kesepahaman antara Kementerian Luar Negeri dengan Otoritas Jasa Keuangan dan PT. Pos Indonesia di Ruang Nusantara Kemlu RI, Jakarta Pusat (12.15 WIB).
- Pembahasan Pembicaraan Pendahuluan RAPBN TA 2025 dan RKP Tahun 2025 dengan agenda Penyampaian KEM PPKF dan RKP dan pembentukan Panja-Panja (13.00 WIB)
- JOLTs pembukaan kerja Amerika Serikat periode April (21.00 WIB)
Berikut sejumlah agenda emiten di dalam negeri pada hari ini
Jadwal cum date dividen: BBMD, BISI, EAST, IKPM, LAJU, PTSN, SGRO, WIIM
Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST): AWAN, FUJI, IKAI, JRPT, MIKA, PGAS
Berikut sejumlah indikator perekonomian nasional
CNBC INDONESIA RESEARCH
[email protected]
Sanggahan: Artikel ini adalah produk jurnalistik berupa pandangan CNBC Indonesia Research. Analisis ini tidak bertujuan mengajak pembaca untuk membeli, menahan, atau menjual produk atau sektor investasi terkait. Keputusan sepenuhnya ada pada diri pembaca, sehingga kami tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan tersebut.