
BRI Jadi Top 1 Bank Paling Royal dan Terbesar Sebar Dividen

Jakarta, CNBC Indonesia - Kinerja perbankan Indonesia tumbuh signifikan pada tahun 2023. Hal ini terbukti pertumbuhan kredit perbankan sepanjang tahun 2023 yang tumbuh double digit. Bank Indonesia mencatat pertumbuhan kredit perbankan pada tahun 2023 mencapai 10,38% secara tahunan (year on year/yoy), berada dalam target Bank Indonesia di kisaran 9-11%.
Peningkatan kredit didorong oleh risk appetite perbankan dan kapasitas likuiditas perbankan yang terjaga baik, termasuk dampak positif dari kebijakan likuiditas Bank Indonesia seperti KLM dan Penyangga Likuiditas Makroprudensial (PLM).
Berdasarkan kelompok penggunaan, pertumbuhan kredit terutama ditopang oleh kredit investasi dan kredit modal kerja, masing-masing sebesar 12,26% dan 10,05%.
Cerminan pertumbuhan kredit perbankan juga tercermin pada hasil kinerja PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI). Bank plat merah tersebut kembali mencetak rekor dengan membukukan laba bersih tahun berjalan secara konsolidasian sebesar Rp60,4 triliun sepanjang 2023.
Perolehan laba bank pelat merah tersebut naik 17,5% secara year on year (yoy) dari periode sama tahun sebelumnya sebesar Rp51,40 triliun.
Pencapaian kinerja cemerlang ditopang oleh penyaluran kredit BRI sebesar Rp1.266,4 triliun, tumbuh 11,2% yoy pada periode Desember 2023.
Diketahui, segmen UMKM masih menjadi mayoritas penyaluran kredit BRI, tercatat sebesar Rp1.068 triliun, atau berkontribusi sebesar 84,4%.
Pertumbuhan kredit yang ciamik berdampak terhadap pendapatan bunga bersih sebesar Rp135,18 triliun atau naik 16,9% secara tahunan. Tahun sebelumnya, pendapatan bunga bersih BRI tercatat senilai Rp124,59 triliun.
Peningkatan kinerja keuangan Bank BRI pun mendorong perseroan tetap konsisten dalam membagikan hasil laba bersih kepada para pemegang saham melalui dividen.
Bank BRI membagikan 80% dari laba bersih tahun buku 2023 atau Rp 48,1 triliun sebagai dividen. Nilai tersebut setara dengan Rp 319 per lembar saham.
Besarnya dividend payout ratio (DPR) Bank BRI juga didukung oleh kecukupan modal atau capital adequacy ratio (CAR) sebesar 27%. Jumlah tersebut melampaui ketentuan Basel III yang mensyaratkan minimal CAR perbankan sebesar 17,5%. Sehingga modal Bank BRI lebih dari cukup, berapapun laba bersih Bank BRI, tidak menjadi masalah jika laba tersebut dibagikan dalam bentuk dividen.
Bank BRI berhasil menjadi nomor satu dari sepuluh Top Bank Indonesia yang membagikan dividen dengan dividend payout ratio (DPR) paling tinggi pada tahun 2023.
Tercatat pada tahun 2023 Bank BRI membagikan dividen 80% dari laba bersih dengan total dividen sebesar Rp 48,1 triliun atau setara dengan Rp319 per lembar saham, yang terdiri dari dividen interim sebesar Rp 84 per lembar dan dividen final sebesar Rp235 per lembar saham.
Pembagian dividen ini merupakan bukti komitmen nyata perseroan dalam menciptakan economic value dan social value bagi seluruh stakeholders, utamanya kepada rakyat. "BRI berbisnis dengan rakyat dan diproses dengan caranya rakyat. Keuntungan BRI dikembalikan ke rakyat lewat pajak dan dividen," ujar Sunarso, Direktur Utama PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI).
Hal ini juga membuktikan bahwa BRI sebagai BUMN yang memiliki fungsi agent of development dan value creator dapat menjalankan peran economic dan social value secara simultan. Melalui pembayaran pajak dan dividen, laba tersebut akan kembali ke negara sebagai pemegang saham mayoritas.
"Selanjutnya, laba ini digunakan untuk kepentingan rakyat Indonesia melalui berbagai program pemerintah," ujar Sunarso, Direktur Utama PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI).
CNBC Indonesia Research
