Saham Bank Jumbo BRI BCA Mandiri Rebound, Lanjut Naik Nggak Nih?

Tasya Natalia, CNBC Indonesia
03 June 2024 16:43
kolase foto/ BCA, BRI, Mandiri, BNI / Aristya Rahadian
Foto: kolase foto/ BCA, BRI, Mandiri, BNI / Aristya Rahadian

Jakarta, CNBC Indonesia - Saham perbankan besar RI yang sudah terkoreksi dalam, kini sudah mulai terlihat rebound atau berbalik arah. Akankah penguatan ini berlanjut atau kembali berbalik arah melemah?

PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI)

Saham BBNI pada hari ini, Senin (3/6/2024) bergerak paling atraktif, hingga penutupan berhasil melonjak 5% menjadi Rp4.620 per lembar.

Jika penguatan berlanjut, BBNI potensi menguji resistance Rp4.830 per lembar yang didapatkan dari garis rata-rata selama 20 hari atau Moving Average/MA 20. Namun, jika ini tidak bisa ditembus ke atas, maka peluang melanjut down trendline-nya masih bisa terjadi, dengan target penurunan sampai support di Rp4.400 per lembar, yang didapatkan dari low body candle 31 Mei 2024.

Teknikal BBNI dalam basis waktu per hariFoto: Tradingview
Teknikal BBNI dalam basis waktu per hari

PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI)

Gerak saham BBRI pada hari ini sangat bergairah hingga 4,38% menjadi Rp4.530 per lembar. Secara intraday, bahkan sempat mencapai titik tertinggi di Rp4.560 per lembar.

Meski begitu, secara teknikal rebound hari ini belum bisa mengkonfirmasi berbalik arah tren naik. Pasalnya, harga saham BBRI masih berada di tren bearish-nya mengikuti garis rata-rata selama 20 hari atau Moving Average/MA 20.

Jika ada penguatan lanjutan, paling dekat resistance di Rp4.710 per lembar bertepatan dengan garis MA20. Jika posisi ini tidak bisa ditembus lebih lanjut, maka peluang untuk melanjutkan tren melemah masih bisa dengan target ke support di Rp4.280 per lembar berdasarkan low candle 13 Oktober 2023.

Teknikal BBRI dalam basis waktu per hariFoto: Tradingview
Teknikal BBRI dalam basis waktu per hari

PT Bank Mandiri Tbk (BMRI)

Saham BMRI pada hari ini geraknya juga atraktif, dengan penguatan 3,39% menjadi Rp6.100 per lembar.

Melihat secara teknikal, rebound harga saham BMRI hari ini belum bisa dikatakan breakout dari tren turun-nya. Terdekat, jika ada peluang naik lagi bisa menguji resistance di Rp6.250 per lembar, yang didapatkan dari low candle 26 Januari 2024.

Namun, jika resistance tidak dapat ditembus ke atas, maka pelemahan masih bisa berlanjut, dengan target support ke Rp5.775 per lembar, yang diambil dari low body candle pada 30 Mei 2024.

Teknikal BMRI dalam basis waktu per hariFoto: Tradingview
Teknikal BMRI dalam basis waktu per hari

PT Bank Central Asia Tbk (BBCA)

Saham BBCA juga rebound hari ini sebanyak 0,27%  menjadi Rp9.275 per lembar. Rebound hari ini sudah mendekati resistance terdekat sesuai dengan garis rata-rata 200 hari atau Moving Average/MA 200 di Rp9.375 per lembar.

Jika posisi resistance tidak bisa ditembus, maka ada potensi pembalikan arah ke support terdekat di Rp9.100 per lembar yang bertepatan dengan low body candle akhir Mei lalu.

Teknikal BBCA dalam basis waktu per hariFoto: Tradingview
Teknikal BBCA dalam basis waktu per hari

Lantas Gimana Kinerja Keuangan Big Bank Terbaru?

Mengutip data laporan keuangan bank besar RI per April 2024, dalam basis tahunan (yoy) laba bersih terpantau sudah mulai tumbuh positif.

BBCA terbilang yang paling atraktif dengan laba tumbuh 12% yoy dan laba sebelum beban provisi 11% yoy. Profitabilitas solid ini juga disertai penyaluran kredit yang ekspansif tumbuh 17% yoy.

BBRI menyusul dengan pertumbuhan laba (bank only) mencapai 4% yoy pada April 2024, dan PPOP 15% yoy. Penyaluran kredit juga berhasil tumbuh double digit hingga 12% yoy.
Selanjutnya ada BMRI dan BBNI yang, masing-masing mencatatkan pertumbuhan laba 3% dan 2% secara tahunan pada April 2024.

Perlu dicatat, pada April 2024, empat bank besar RI ini mengalokasikan beban provisi cukup besar untuk pencadangan kredit macet. BBCA menjadi yang paling besar melakukan pencadangan hingga Rp510,7 miliar, naik 56,4% secara bulanan.

Pencadangan di awal tahun ini tepat dilakukan oleh sektor perbankan, lantaran hingga saat ini era suku bunga tinggi masih berlanjut yang menjadi beban bagi bank, terutama untuk cost of fund. Meski begitu, bank besar RI masih memiliki ketahanan likuiditas yang baik sehingga masih bisa menyalurkan kredit lebih ekspansif.

CNBC INDONESIA RESEARCH

Sanggahan : Artikel ini adalah produk jurnalistik berupa pandangan CNBC Indonesia Research. Analisis ini tidak bertujuan mengajak pembaca untuk membeli, menahan, atau menjual produk atau sektor investor terkait. Keputusan sepenuhnya ada pada diri pembaca, sehingga kami tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan tersebut. 

(tsn/tsn)
Tags

Related Articles

Most Popular
Recommendation