Musim Laporan Keuangan Dimulai, Siapa yang Akan Jadi Jawara Big Banks?

Robertus Andrianto, CNBC Indonesia
23 January 2025 11:10
Karyawan berada di dekat layar pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Senin (12/8/2024). (CNBC Indonesia/Tri Susilo)
Foto: Karyawan berada di dekat layar pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Senin (12/8/2024). (CNBC Indonesia/Tri Susilo)

Jakarta, CNBC Indonesia - Musim rilis laporan keuangan emiten tahun penuh 2024 telah tiba, ini adalah momen yang ditunggu oleh investor. Salah satu sektor yang paling menarik adalah perbankan, terutama kinerja emiten bank KBMI IV atau kesohor dengan big banks.

PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk memulai agenda rilis laporan keuangan emiten big banks.

Emiten dengan kode saham BBNI tersebut mencetak laba sebesar Rp21,46 triliun sepanjang 2024. Perolehan laba itu naik 2,64% secara tahunan (yoy) dari setahun sebelumnya sebesar Rp20,90 triliun pada 2023.

Berdasarkan laporan keuangan perusahaan pendapatan bunga naik 8,32% yoy menjadi Rp66,58 triliun. Akan tetapi laba BNI tertekan oleh beban bunga yang melonjak sebesar 29,24% secara tahunan (yoy) menjadi Rp26,1 triliun. Alhasil pendapatan bunga bersih perusahaan turun 1,92% yoy menjadi Rp40,48 triliun.

BNI tercatat telah menyalurkan kredit sebesar Rp 775,87 triliun, meningkat 11,62% yoy sepanjang tahun lalu. Seiring dengan peningkatan tersebut, kualitas kredit semakin membaik dengan nonperforming loan (NPL) net menjadi sebesar 0,74% dan NPL gross turun sebesar 1,97%.

Sementara pada tahun ini, laba BBNI diperkirakan mencapai Rp24,99 triliun. Laba yang diraih BBNI pada 2025 tumbuh 12,62% yoy berdasarkan konsensus analis oleh Refinitiv.

Setelah BBNI, yang akan ditunggu adalah kinerja PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk, PT Bank Mandiri (Persero) Tbk, dan PT Bank Central Asia Tbk. Lantas bagaimana proyeksi kinerja ketiganya?

Berdasarkan konsensus Refinitiv per 13 Januari 2025, laba emiten bank KBMI IV akan bertumbuh pada 2024 dan 2025.

Konsensus Refinitiv memperkirakan Bank Rakyat Indonesia (Persero) atau BBRI diperkirakan akan meraup laba yang diatribusikan kepada pemilik induk Rp61,15 triliun pada periode tahun penuh 2024. Perolehan tersebut bertumbuh 1,74% dari tahun sebelumnya (year-on-year/yoy).

Sementara pada 2025, laba BBRI diproyeksikan akan bertumbuh lebih baik lagi yakni 5,94% yoy menjadi Rp65,77 triliun.

Kemudian, PT Bank Mandiri Tbk (Persero) atau BMRI akan mengantongi laba yang diatribusikan kepada pemilik induk sebesar Rp61,36 triliun, tumbuh 2,55% yoy pada 2024. Pada tahun ini (2025) BMRI diproyeksikan akan memperoleh laba senilai Rp61,36 triliun. Jumlah tersebut tumbuh 8,67% yoy.

Selanjutnya, PT Bank Central Asia Tbk atau BBCA diproyeksi akan mendapatkan laba yang diatribusikan kepada pemilik induk senilai Rp54,85 triliun atau tumbuh 12,77% pada 2024. Tahun ini laba BBCA diperkirakan akan tumbuh 9,02% menjadi Rp59,79 triliun.

CNBC INDONESIA RESEARCH

(ras/ras)
Tags

Related Articles

Most Popular
Recommendation