
Asing Kabur, IHSG Ambrol 2%, Begini Kata Analis!

Jakarta, CNBC Indonesia - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ambruk ke level 6800 lagi, mendekati level terendah sejak pertengahan 2024.
Pada perdagangan sesi I Kamis hari ini (6/2/2025), IHSG ambruk 1,96% atau 137,36 poin ke posisi 6.886,86.
Jika ini berlangsung sampai akhir sesi, IHSG potensi mencapai level terpuruknya sejak 24 Juni 2024 lalu.
Barra Kukuh Mamia, Ekonom dari Bank Central Asia (BCA) melihat akibat dari penurunan IHSG ini adalah efek dari rilis data terbaru pertumbuhan ekonomi RI dan aliran deras dana asing yang masih berlanjut.
"Setelah data GDP dan rilis data beberapa bank, sepertinya beberapa investor asing memilih untuk mengurangi porsinya ke Indonesia" ungkap Barra kepada CNBC Indonesia pada Kamis (6/2/2025).
Data kemarin Rabu (5/2/2025) menunjukkan asing masih keluar di pasar saham sampai Rp490,48 miliar. Dari pasar reguler masih berkontribusi paling banyak dengan net foreign sell mencapai Rp511,82 miliar, sementara dari pasar nego dan tunai masih net buy sebanyak Rp21,34 miliar.
Rully Wisnubroto, Senior Ekonom dari Mirae Asset Sekuritas Indonesia juga sependapat dengan aliran dana asing yang masih banyak keluar, terutama ke saham-saham perbankan besar.
"Terutama dari asing yang cukup agresif melakukan aksi jual, sepertinya masih banyak tekanan jual terhadap saham-saham perbankan dari kemarin" terangnya kepada CNBC Indonesia pada Kamis (6/2/2025).
Jika melihat dari konstituen, saham PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) pada hari ini memang menjadi laggard paling besar di IHSG yang menyeret turun hingga 35,75 poin. Hal ini seiring dengan saham BMRI yang anjlok sampai 7,24% ke posisi Rp5.125 per lembar pada sesi I hari ini.
Berikutnya, saham PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) yang amble 2,66% kembali ke level Rp4030 per lembar. Dengan begitu, saham BBRI menyeret indeks turun sampai 16,90 poin.
Saham PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) juga turun menjadi pemberat dengan menekan turun IHSG sampai 11,39 poin. Sementara PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI) menyeret turun sampai 6,22 poin.
CNBC INDONESIA RESEARCH