
Wall Street Rekor Lagi! Cuan, Cuan, Cuan...

Berpindah ke bursa saham New York, tiga indeks utama ditutup di jalur hijau. Dow Jones Industrial Average (DJIA) naik 0,76%, S&P 500 bertambah 0,74%, dan Nasdaq Composite menguat 0,95%. Ketiganya menyentuh rekor tertinggi sepanjang sejarah.
Investor di Wall Street semringah karena rencana stimulus fiskal di AS sepertinya berjalan mulus. Kongres sudah memberikan restu terhadap anggaran negara 2021 yang di dalamnya terkandung stimulus fiskal sebeesar US$ 1,9 trilun. Kemungkinan stimulus ini bisa mulai digelontorkan dalam beberapa pekan ke depan.
Janet Yellen, Menteri Keuangan AS, optimistis stimulus ini bakal berdampak besar bagi rakyat AS. Eks ketua bank sentral AS (The Federal Reserve/The Fed) itu memperkirakan stimulus akan merangsang penciptaan lapangan kerja hingga ke titik optimal (full employment) dalam waktu setahun.
"Tidak ada alasan kita harus melalui masa pemulihan ekonomi yang terlampau lama. Dengan paket stimulus ini, saya perkirakan kita akan menuju full employment pada tahun depan," tegas Yellen, sebagaimana diwartakan CNBC International.
Selain itu, investor juga mengapresiasi kecepatan pemerintah AS dalam mendistribusikan vaksin anti-virus corona. US Centers of Disease Control dan Prevention (CDC) mencatat sudah 31,59 juta orang menerima satu dosis vaksin dan 9,15 juta orang sudah disuntik dosis kedua.
Mengutip riset Citi, sepertinya target Presiden Joseph 'Joe' Biden untuk mencapai kekebalan kolektif (herd immunity) dalam 100 hari pemerintahannya bisa tercapai. Saat ini, rata-rata vaksinasi di Negeri Paman Sam mencapai 1,44 juta dosis per hari.
"Setidaknya 233 juta penduduk atau 70% populasi AS harus menerima 365-485 juta dosis vaksin untuk membentuk herd immunity. Jika rata-rata vaksinasi bertahan di kisaran 1-2 juta dosis per hari mulai Februari 2021, maka penyuntikan 365 juta dosis akan tercapai pada Juli-Desember 2021," sebut riset Citi.
Vaksinasi akan memberikan dampak signifikan terhadap perekonomian. Sebab, vaksin akan membentuk kekebalan tubuh untuk melawan virus yang awalnya mewabah di Kota Wuhan, Provinsi Hubei, Republik Rakyat China itu sehingga masyarakat bisa lebih merasa aman dalam beraktivitas. Mobilitas akan berangsur normal sehingga ekonomi akan pulih.
Citi memperkirakan vaksinasi akan memberi tambahan 1,1 poin persentase terhadap pertumbuhan ekonomi dunia tahun ini. Naik dibandingkan perkiraan yang dibuat pad November 2020 yaitu 0,8 poin persentase.
![]() |
