Stimulus Biden Difinalisasi, Wall Street Dibuka Menguat

Market - Arif Gunawan, CNBC Indonesia
08 February 2021 21:48
Trader Gregory Rowe, right, works on the floor of the New York Stock Exchange, Wednesday, Dec. 11, 2019. Stocks are opening mixed on Wall Street following news reports that US President Donald Trump might delay a tariff hike on Chinese goods set to go into effect this weekend. (AP Photo/Richard Drew) Foto: Pasar Finansial Wall Street (AP Photo/Richard Drew)

Jakarta, CNBC Indonesia - Bursa saham Amerika Serikat (AS) dibuka menguat pada perdagangan Senin (8/2/2021), di tengah antisipasi pemodal atas pencairan stimulus dan pemulihan ekonomi.

Indeks Dow Jones Industrial Average menguat 140 poin pukul 08:30 waktu setempat (21:30 WIB) dan 15 menit kemudian bertambah menjadi 178,1 poin (+0,5%) ke 31.326,35. S&P 500 bertambah 19,4 poin (+0,5%) ke 3.906,27 dan Nasdaq naik 86 poin (+0,62%) ke 13.942,31.

Indeks S&P 500 mencetak rekor tertinggi baru pada Jumat pekan lalu dan menjadi reli harian kelima-pertama kali sejak Agustus. Indeks Dow Jones mencetak kenaikan terpanjangnya sejak Agustus, sedangkan Nasdaq mencetak reli hari keempat dan menyentuh titik tertinggi baru.

Indeks Russell 2000, yang berisi saham kapitalisasi pasar kecil terlikuid, juga mencetak reli terpanjangnya sejak Mei, dengan menguat 7,7% pekan lalu, menjadi kinerja mingguan terbaik sejak Juni.

"Kita masih ada di pasar yang bullish dengan memanfaatkan momentum pemulihan ekonomi tahap awal," tutur Michael Wilson, Kepala Perencana Saham Morgan Stanley, dalam laporan riset yang dikutip CNBC International.

Sementara itu, JC O'Hara, Kepala Teknikal Pasar MKM Partners menilai bursa AS bakal terus menguat dan kemungkinan indeks S&P 500 bakal menyentuh level psikologis 4.000 jelang pencairan stimulus baru.

Harapan akan adanya kesepakatan rencana stimulus di AS terus meningkat setelah Senat dan DPR AS meloloskan resolusi anggaran pada Jumat, yang memulai proses rekonsiliasi yang bakal memuluskan Presiden Joe Biden mengeluarkan stimulus senilai US$ 1,9 triliun.

Menteri Keuangan Janet Yellen menilai rencana stimulus Biden bisa membawa AS mencapai tingkat pengangguran nol pada 2022. "Tak ada alasan sama sekali mengapa kita harus merasakan pemulihan ekonomi yang lambat dan panjang," ujarnya kepada CNN.

Beberapa sentimen negatif masih perlu diantisipasi, misalnya terus menyebarnya varian baru virus corona dari Afrika Selatan di seluruh penjuru Negeri Sam. Pada Jumat, otoritas kesehatan Virginia melaporkan temuan pertama virus strain tersebut.

Pada Minggu, Afrika Selatan menghentikan distribusi vaksin AstraZeneca setelah studi baru menunjukkan bahwa vaksin tersebut memberikan "perlindungan minimal" terhadap penyakit yang dipicu oleh varian baru virus Covid-19 di negara tersebut.

Dari sisi kinerja keuangan, pelaku pasar bakal memantau laba bersih 78 perusahaan besar yang sepanjang pekan ini akan mempublikasikan kinerja keuangannya hari ini, di antaranya Cisco, Twitter, Uber, MGM, Mattel, GM, Coca-Cola.

TIM RISET CNBC INDONESIA


[Gambas:Video CNBC]
Artikel Selanjutnya

Netflix Perberat Nasdaq, IBM Selamatkan Dow di Pembukaan


(ags/ags)

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Terpopuler
    spinner loading
LAINNYA DI DETIKNETWORK
    spinner loading
Features
    spinner loading