Newsletter

Wall Street Rekor Lagi! Cuan, Cuan, Cuan...

Hidayat Setiaji, CNBC Indonesia
09 February 2021 06:00
ilustrasi uang
Ilustrasi Dolar AS (CNBC Indonesia/ Andrean Kristianto)

Sentimen ketiga adalah perkembangan nilai tukar dolar AS. Sejalan dengan optimisme yang menebal, investor pun ogah bermain aman. Akibatnya dolar AS yang berstatus sebagai aset aman (safe haven asset) kekurangan peminat sehingga nilai tukarnya melemah. Pada pukul 03:17 WIB, Dollar Index (yang mengukur posisi greenback di hadapan enam mata uang utama dunia) terkoreksi 0,09%.

"Sekarang pasar bertanya-tanya, apakah dolar AS masih bisa menguat? Ini akan sangat tergantung dari perkembangan pandemi dan stimulus fiskal," ujar Yukio Ishizaki, FX Strategist di Daiwa Securities, seperti diberitakan Reuters.

Berdasarkan survei Reuters yang digelar pada 1-4 Februari 2021 terhadap 73 analis, 63 (86,3%) di antaranya memperkirakan dolar AS akan bertahan di level sekarang atau bahkan melemah. Hanya 10 analis (13,69%) yang memperkirakan dolar AS bisa menguat.

usdSumber: Reuters

"Untuk jangka panjang, proyeksi kami untuk dolar AS adalah depresiasi, bukan apresiasi. Penguatan dolar AS yang terjadi pada awal tahun rasanya hanya fenomena temporer," tutur Steve Englander, Head of Global G10 FX Research di Standard Chartered, seperti dikutip dari Reuters.

Pelemahan dolar AS membuka ruang bagi mata uang lain, termasuk rupiah. Bukan tidak mungkin rupiah akan menguat sehingga dolar AS kian jauh dari level psikologis Rp 14.000.

(aji/aji)
Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular