
Wall Street Rekor Lagi! Cuan, Cuan, Cuan...

Untuk perdagangan hari ini, investor patut menyimak sejumlah sentimen yang bisa menggerakkan pasar. Pertama tentu perkembangan positf di Wall Street. Hijaunya Wall Street akan menjadi modal bagi pasar keuangan Asia untuk menguat, termasuk Indonesia.
Sentimen kedua adalah perkembangan harga minyak. Pada pukul 03:05 WIB, harga minyak jenis brent melesat 2,06% dan light sweet terdongkrak 1,9%. Harga si emas hitam sudah menyamai pencapaian pada Februari 2020, sebelum serangan pandemi merebak.
"Sekarang harga sudah menyentuh kisaran US$ 60/barel. Sepertinya pasar sudah bangkit setelah perjuangan yang panjang dan investor boleh menghembuskan napas lega. Rasanya hidup sudah berangsur normal," kata Paola Rodriguez, Vice Presiden Rystad Energy, seperti dikutip dari Reuters.
April 2020 adalah periode paling suram dalam sejarah perdagangan minyak dunia. Kala itu, harga anjlok-seanjloknya sampai ke titik terendah sepanjang masa. Bayangkan, harga light kok bisa sampai minus...
Kenaikan harga minyak memberi optimisme bahwa ekonomi sedang dan akan terus membaik. Kenaikan harga minyak menandakan permintaan komoditas ini meningkat tajam, tanda aktivitas ekonomi sudah mulai pulih dari keterpurukan. OPEC+ memperkirakan permintaan minyak akan berada di atas pasokan sehingga bukan tidak mungkin harga masih bisa naik.
![]() |
Kini semua sudah terasa normal lagi. Harga minyak sudah kembali ke level pra-pandemi.
Ini tentu menjadi sentimen positif di pasar. Harapan akan kebangkitan ekonomi seiring pandemi yang lebih terkendali tentu memberi tambahan energi bagi investor.
(aji/aji)