Newsletter

Awas Terpeleset Minyak!

Hidayat Setiaji, CNBC Indonesia
19 December 2018 05:24
Wall Street Mencoba Bangkit
Bursa Saham New York (REUTERS / Brendan McDermid)
Setelah kemarin terjatuh, Wall Street mencoba bangkit hari ini meski belum mampu berdiri tegak. Dow Jones Industrial Average (DJIA) ditutup naik 0,35%, S&P 500 menguat 0,21%, dan Nasdaq Composite bertambah 0,45%. 

Awalnya, pelaku pasar di bursa saham New York sempat panik mendengar kabar pemerintahan AS terancam tutup untuk sementara (government partial shutdown). Pemimpin Mayoritas di Senat AS Mitch McConnell menyatakan Partai Demokrat telah menolak usulan anggaran negara sehingga pemerintah berpotensi tidak beroperasi. 

Mengutip Reuters, McConnell akan berkonsultasi dengan Gedung Putih untuk menentukan langkah selanjutnya. Roy Blunt, Senator asal Missouri dari Partai Republik, menyatakan solusi yang bisa ditempuh untuk menghindari shutdown adalah pembentukan anggaran sementara yang sifatnya jangka pendek. 

Chuck Schumer, Pimpinan Partai Demokrat di Senat AS, menegaskan pihak keberatan dengan anggaran US$ 1 miliar yang diusulkan Presiden Donald Trump untuk kebijakan imigrasi dan perbatasan. Schumer menyatakan anggaran tersebut tidak akan lolos di Senat maupun House of Representatives. 

Namun Schumer sepakat dengan ide Blunt. Partai Demokrat akan mempertimbangkan dengan serius jika pemerintah datang dengan usulan anggaran sementara. 

Gaduh politik anggaran AS ini membuat pelaku pasar cemas, karena risiko shutdown tentu tidak bisa dikesampingkan. Akibatnya, Wall Street sempat mengalami tekanan yang cukup berat. 


Tekanan di Wall Street semakin berat karena koreksi harga minyak yang semakin parah. Pada pukul 04:14 WIB, harga minyak jenis brent anjlok 5,57% dan light sweet ambrol 7,34%. 

Saham-saham energi pun berguguran, Exxon Mobil jatuh 2,75% dan Chevron amblas 2,39%. Indeks sektor energi di DJIA anjlok 2,62%, terdalam di antara sektor lainnya. 


Akan tetapi, Wall Street bangkit jelang akhir perdagangan. Penyebabnya adalah kebangkitan sejumlah saham unggulan yang mendongkrak Wall Street secara keseluruhan.

Saham Goldman Sachs melesat 2,08% setelah melemah 9 hari beruntun karena terseret kasus megakorupsi 1MDB. Pemerintah Malaysia resmi mengajukan tuntutan hukum terhadap Goldmans Sachs karena dinilai terliat dalam kasus yang menjerat mantan Perdana Menteri Najib Razak tersebut. 


Kemudian saham Boeing 'terbang' 3,77% setelah 3 hari terkoreksi. Saham Johnson & Johnson juga menguat 0,99% setelah sempat terkoreksi sampai 13% dalam 2 hari karena ditengarai ada kandungan asbestos dalam produk bedak bayi keluaran perusahaan ini. 

(BERLANJUT KE HALAMAN 3)

(aji/aji)
Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular