
Heboh AS Tenggelamkan China di LCS dalam 72 Jam, Ini Faktanya

Dalam tulisannya di jurnal Foreign Affairs pada awal 2020, Flournoy menyerukan peningkatan kehadiran angkatan laut AS di LCS. Dia mengatakan bahwa Washington kehilangan kemampuan untuk melawan agresi militer Beijing di perairan yang disengketakan tersebut.
"Misalnya, jika militer AS memiliki kemampuan untuk secara kredibel mengancam untuk menenggelamkan semua kapal militer, kapal selam, dan kapal dagang China di LCS dalam waktu 72 jam, para pemimpin China mungkin berpikir dua kali sebelum, katakanlah, meluncurkan sebuah blokade atau invasi Taiwan; mereka harus bertanya-tanya apakah layak mempertaruhkan seluruh armada mereka," tulis Flournoy, dikutip dari Express UK.
Perempuan kelahiran 14 Desember 1960 ini juga belum lama ini menegaskan kembali sikap anti-China dan keinginannya untuk pertahanan Amerika yang lebih kuat di Indo-Pasifik.
"Kita harus memiliki keunggulan yang cukup, yang pertama dan terpenting kita dapat mencegah China menyerang atau membahayakan kepentingan vital kita dan sekutu kita. Itu berarti tekad," kata Flournoy dalam sebuah wawancara dengan Defense News.
Flournoy juga menyoroti keunggulan AS yang unik atas China, dari sisi jaringan sekutu dan mitra, dan menyarankan Washington harus menjangkau negara-negara di kawasan itu untuk bersama-sama melawan China yang otoriter.
Dia mengusulkan latihan militer yang lebih teratur dengan sekutu dan mitra, lebih banyak pejabat senior dan pasukan militer yang dikerahkan di wilayah tersebut dengan cara yang lebih tersebar, dan portofolio langkah-langkah ekonomi, teknologi dan politik selain militer.
Militer AS juga harus lebih mengandalkan kekuatan yang lebih kecil dan lebih gesit seperti kendaraan bawah air tak berawak, dan unit yang sangat bergerak yang dapat bergerak untuk mempersulit perencanaan China.
Namun Flournoy itu juga menginginkan perubahan dari pandangan pemerintahan Trump tentang China selama ini, dan menyatakan keinginan untuk beberapa kerja sama antara Beijing dan Washington.
"Ada serangkaian ancaman, apakah itu mencegah pandemi berikutnya, atau menangani perubahan iklim, atau berurusan dengan proliferasi nuklir Korea Utara di mana, suka atau tidak, kita harus berurusan dengan China sebagai mitra atau kita tidak bisa menyelesaikan masalah," tambahnya.
Sebelum menjadi calon Menhan AS, Flournoy sebelumnya merupakan Wakil Menteri Pertahanan dalam Pemerintahan Presiden ke-44 Barack Hussein Obama II.