
Istana: AS Sebut RI Punya Peran Penting di Laut China Selatan

Jakarta, CNBC Indonesia - Pemerintah Amerika Serikat (AS) mengaku cukup yakin Indonesia memiliki peran penting dalam menjaga stabilitas keamanan di Laut China Selatan (LCS). Indonesia dan AS diharapkan dapat meningkatkan kerja sama di kawasan tersebut.
Pernyataan ini disampaikan Duta Besar AS untuk Indonesia Sung Yong Kim saat bertemu dengan Kepala Kantor Staf Kepresidenan Dr. Moeldoko di Jakarta, seperti dikutip melalui keterangan resmi, Senin (16/11/2020).
"Kami percaya Indonesia memiliki peran untuk memimpin. Karena kami juga memiliki keprihatinan yang sama atas kegiatan China di Laut China Selatan," ucap Kim.
Saat ini, situasi LCS menajam dengan berbagai ketidakpastian. Presiden Joko Widodo (Jokowi) pada pidato Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ke-23 ASEAN-China menegaskan, Indonesia punya tanggung jawab menjaga perdamaian dan stabilitas di perairan tersebut.
Pernyataan Jokowi pun ditegaskan kembali oleh Menteri Luar Negeri Retno Marsudi saat menghadiri pertemuan menteri se-ASEAN. Retno berharap aturan soal penjaga pantai yang sedang disusun China harus menciptakan perdamaian dan stabilitas di Laut China Selatan.
Retno juga menuturkan, stabilitas itu terwujud apabila semua negara mematuhi Konvensi Perserikatan Bangsa-Bangsa tentang Hukum Laut atau UNCLOS tahun 1982.
Menanggapi pernyataan Kim, Moeldoko menyampaikan, pada dasarnya Indonesia berada dalam posisi netral dalam menghadapi situasi di LCS. "Tapi Indonesia berkepentingan untuk berkontribusi pada stabilitas Laut China Selatan," jelas Moeldoko.
Bahkan, Moeldoko bercerita, saat dirinya menjadi Panglima TNI pernah menyampaikan kepada Panglima tentara China bahwa Indonesia tidak ingin terjadi instabilitas di kawasan Laut China Selatan. "Kami punya perhatian sangat serius atas langkah China di kawasan tersebut," katanya.
Sebelumnya, AS dan China berkonflik di LCS. China mengklaim 80% wilayah LCS yang kemudian bersitegang dengan sejumlah sekutu AS.
Ini membuat Paman Sam masuk dengan dalih menjaga kebebasan navigasi. Sebelumnya Menteri Luar Negeri AS, Mike Pompeo juga melakukan lawatan khusus ke RI guna membahas LCS.
(sef/sef) Next Article Awas Laut China Selatan Panas, China 'Serang' AS
